Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

G-Shock GA-900, Jam Tangan "Alat Berat" yang Tetap Pas untuk Bergaya

KOMPAS.com - Sejak pertama kali muncul tahun 1983, G-Shock telah dirancang sebagai jam tangan yang tahan banting.

Konsep tersebut tidak lepas dari mimpi Kikuo Ibe, sang pencipta G-Shock, yang memang berniat membuat jam tangan tangguh, menyusul pengalaman arloji pemberian ayahnya yang rusak saat terjatuh. 

Kini, berselang 37 tahun kemudian, G-Shock sudah mengeluarkan ribuan varian jam tangan yang diyakini semakin tangguh dari waktu ke waktu.

Beberapa seri G-Shock pun berevolusi menjadi jam tangan yang cocok untuk berbagai profesi, mulai dari atlet, penyelam, penerbang, hingga anggota militer.

Nah, salah satu varian terbaru yang layak dilirik di tahun 2020 ini adalah seri GA-900.

GA-900 adalah jam tangan yang terinspirasi dari heavy industries, yaitu pekerjaan-pekerjaan lapangan yang berhubungan dengan alat berat.

Tidak heran bila seri yang masuk ke Indonesia dalam enam model ini memiliki desain unik yang menggambarkan dunia tersebut.

Salah satu yang paling kentara untuk menggambarkan inspirasi industri berat ini adalah pilihan bentuk bezel 10 sisi yang menyerupai bentuk mur.

Selain itu, ada empat sekrup pada jam tangan yang bukan sekedar hiasan, namun berfungsi untuk menyatukan struktur multi layer yang terdiri dari case, bezel, dan cover bawah.

Pada varian G-Shock lain yang menggunakan model skrup semacam itu, biasanya keberadaannya hanya sebagai pemanis tampilan. Tapi, tidak dengan GA-900 ini

Seri ini memiliki warna hitam dengan garis kuning, warna yang lazim dipakai pada badan traktor, buldozer, dan eskavator.

Kombinasi warna hitam kuning juga acap ditemukan pada garis pembatas daerah berbahaya, atau simbol yang menunjukkan bahan-bahan beracun dan berbahaya.

Terbayang kan betapa G-Shock seri ini dengan mudah bisa berbaur dengan lingkungan sekitarnya?

Tetapi bagi mereka yang ingin menggunakan layar digital, maka seri ini dilengkapi teknologi handshift di mana pengguna bisa memindahkan jarum ke posisi netral agar pembacaan layar digital tak terhalang jarum.

Di samping itu, seri ini juga dibekali kelengkapan G-Shock lainnya, seperti 5 daily alarm, countdown timer, stopwatch 1/100 detik, kalender otomatis hingga tahun 2099, LED backlight, tali strap yang bisa diganti, serta water resistance hingga 200 meter.

Dari sisi penggunaan, penyetelan jam ini juga relatif mudah, pengguna bisa memilih waktu setempat secara otomatis.

Dengan kelengkapan waktu di 31 time zone (48 kota + GMT), kita bisa memilih waktu Jakarta -misalnya, hanya dengan 2-3 klik saja.

Namun yang menjadikannya istimewa barangkali adalah klaim soal ketahanan usia baterai CR2016 yang disebut bisa mencapai tujuh tahun.

Dengan begitu maka GA-900 menjadi jam dengan baterai paling awet di antara beragam varian G-Shock analog dengan teknologi non-solar.

Kembali bicara soal kekuatan, nama G-Shock barangkali adalah yang pertama kali muncul jika kita bicara mengenai kelebihan ini. Tak terkecuali seri heavy industries GA-900.

Dalam sebuah percobaan yang bisa dilihat lewat Youtube, jam tangan GA-900 diuji di lingkungan yang menjadi habitatnya di dunia nyata.

Pada tayangan itu, sebuah jam tangan GA-900 dimasukkan ke mesin pengayak batu.

Saat keluar dari mesin, jam tangan tetap utuh dan berfungsi. Bagian bezel yang terbuat dari resin tidak mengalami goresan, bahkan glass berbahan mineralnya pun tetap jernih.

Setelah itu, jam diuji kekuatannya dengan dilindas buldozer dan dipakai oleh seseorang yang mengoperasikan stumper (mesin pemadat tanah) yang bergetar dengan keras.

Lagi-lagi jam tangan ini pun selamat.

Begitu pula saat GA-900 dimasukkan dalam adonan semen yang berputar, hingga dibiarkan tertahan di semen yang mengeras, lalu dibongkar lagi dengan jack hammer.

Percobaan itu membuktikan, G-Shock GA-900 memang cocok digunakan di kondisi ekstrem.

Meski demikian, bentuk dan warnanya yang menarik juga bisa dipakai sebagai pelengkap penampilan sehari-hari.

Ukurannya 52,8x49,5x16,9 mm juga terasa pas di tangan. Apalagi dengan bobot hanya 63 gram, jam ini terbilang nyaman dipakai.

"Walau terinspirasi dari industri berat, namun jam ini tidak hanya cocok digunakan mereka yang ada di bidang tersebut," ujar Riry Silalahi, Marketing manager Casio Jakarta.

"Bentuknya yang universal juga cocok dipadankan dengan gaya street fashion. Apalagi seri ini hadir dalam berbagai warna cerah dan gelap yang bisa menjadi pilihan," sebut dia.

Nah, soal harga G-Shock GA-900 pihak Casio mematok rekomendasi harga yang disarankan antara Rp 2.349.000-Rp 2.979.000 tergantung sub-serinya.

Mereka yang membelinya pada bulan Desember 2020 di situs e-commerce resmi Casio dan marketplace resmi pun berkesempatan memeroleh kaus yang dirancang label streetwear lokal Dominate. Asik kan...

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/04/202214720/g-shock-ga-900-jam-tangan-alat-berat-yang-tetap-pas-untuk-bergaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke