KOMPAS.com – Olahraga melebihi kapasitas diri dapat menyebabkan sindrom overtraining yang mendatangkan masalah bagi tubuh.
Ada beberapa gejala yang mengindikasikan seseorang berolahraga secara berlebihan.
Mulai dari tubuh terasa lemas, tidak berenergi, rasa pegal dan nyeri, hingga mudah marah dan tersinggung.
Sindrom overtraining juga bisa menyebabkan jantung berdebar, bahkan dalam keadaan rileks. Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan denyut nadi.
Baca juga: Jantung yang Sehat Kurangi Risiko Demensia
Bahkan lebih dari itu, menurut dr Andhika Raspati, SpKO, olahraga berlebihan dapat merusak jantung.
“Efek kerusakan lebih banyak daripada efek baiknya. Apalagi untuk orang-orang yang memang ada kelainan pada jantung,” ujar Andhika saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/12/2020).
Lebih jauh dokter spesialis kedokteran olahraga itu menjelaskan, terkadang orang yang memiliki kelainan jantung tidak menyadari kondisinya.
Sebab tidak semua orang yang memiliki kelainan jantung menunjukkan gejala. Andhika mengatakan, ada beberapa kondisi jantung yang memang tidak ada gejalanya.
Baca juga: Diet Mediterania Vs Diet Rendah Lemak, Mana Lebih Baik untuk Jantung?
“Jadinya membuat orang itu tidak sadar, yang seram kalau ada kelainan jantung kemudian diforsir untuk melakukan olahraga terlalu berat,” ujar Andhika.
“Olahraga berlebihan membuat orang tersebut bisa mengalami serangan jantung dan henti jantung yang mengakibatkan kematian,” tambah dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.