Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Penyebab Anyang-anyangan dan Kapan Harus ke Dokter

Kompas.com - 23/12/2020, 09:28 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

4. Cystitis
Cystitis (siatitis) adalah peradangan pada lapisan kandung kemih. Sistitis interstisial (IC) juga dikenal sebagai sindrom kandung kemih yang menyakitkan.

Gejala IC termasuk nyeri di kandung kemih dan daerah panggul.

Dalam beberapa kasus, terapi radiasi dapat menyebabkan nyeri pada kandung kemih dan ketika buang air kecil. Kondisi ini dikenal sebagai sistitis radiasi.

Baca juga: Sering Buang Air Kecil Tengah Malam? Waspadai Masalah Prostat

5. Uretritis
Uretritis menunjukkan bahwa uretra telah meradang, biasanya karena infeksi oleh bakteri.

Uretritis sering kali menyebabkan nyeri saat buang air kecil dan juga dapat meningkatkan keinginan untuk buang air kecil.

6. Epididimitis
Buang air kecil yang menyakitkan juga bisa disebabkan oleh epididimitis, atau peradangan epididimis pada pria.

Epididimis terletak di bagian belakang testis, yang berfungsi menyimpan dan memindahkan sperma dari testis.

7. Penyakit radang panggul (PID)
PID dapat mempengaruhi saluran tuba, ovarium, leher rahim, dan rahim.

Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri di perut, sakit saat berhubungan intim dan sakit saat buang air kecil, serta terjadi di antara gejala lainnya.

PID adalah infeksi serius yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri awal di vagina, yang kemudian berpindah ke organ reproduksi.

Baca juga: Sering Buang Air Kecil? Mungkin Ini Sebabnya

8. Uropati obstruktif
Uropati obstruktif adalah ketika obstruksi di ureter, kandung kemih atau uretra, yang menyebabkan urin mengalir kembali ke ginjal.

Penyebabnya berbeda-beda, tetapi penting untuk mencari bantuan medis saat gejalanya muncul.

Kondisi lainnya adalah penyempitan uretra, yang juga dapat menyebabkan masalah yang sama dengan buang air kecil dan terasa nyeri.

9. Batu ginjal
Sakit saat buang air kecil juga bisa menandakan penyakiy batu ginjal.

Batu ginjal adalah sesuatu yang mengeras yang terbentuk di dalam saluran kemih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com