KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian di Indonesia, tak terkecuali pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Data Kementerian Koperasi dan UKM mengungkap, lebih dari 300.000 pelaku UMKM yang terpukul akibat Covid-19. Salah satu yang bisa membuat mereka bertahan adalah shifting ke digital.
Seperti yang dilakukan Rahma. Pelaku UMKM bidang fesyen berusia 36 tahun ini sempat terpuruk karena selama ini mengandalkan pola dagang offline.
Baca juga: Digital Marketing Bantu UMKM Kembangkan Usaha Saat Pandemi
"Sebulan pandemi benar-benar bingung mau ngapain, masuk bulan kedua mulai bangkit dan berusaha memasarkan secara online," tutur Rahma, di Bandung, Senin (4/1/2021).
Tapi ternyata, usaha tersebut pun tidak mudah. Apalagi ia tidak begitu akrab dengan dunia digital. Untungnya, salah satu temannya bergerak di bidang digital marketing.
Dengan dana pas-pasan, Rahma merangkak dibantu sang teman hingga akhirnya saat momen hari belanja online nasional (Harbolnas) 2020, penjualannya naik sekitar 150 persen.
CEO Boleh Dicoba Digital (BDD), Rizki Fahrurrozi mengatakan, brand lokal yang berhasil shifting ke dunia digital mengalami peningkatan penjualan.
Bahkan kenaikan transaksi di masa Harbolnas seperti 12.12 mencapai 300 persen didominasi fesyen dan kosmetik.
Secara total, pada Harbolnas 12.12, sebanyak 160 klien BDD menembus angka 17.300 transaksi pembelian. Jumlah itu hanya untuk satu hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.