Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 09/08/2022, 17:10 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

KOMPAS.com - Gaya hidup tidak sehat di kehidupan modern seperti saat ini membuat banyak orang memiliki perut buncit.

Namun, jika Anda punya perut buncit, waspadalah karena bisa jadi kondisi itu menjurus pada sindrom metabolik.

Menurut Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat & Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Prof Dr dr Anies, MKes, PKK dalam bukunya
"Kolesterol & Penyakit Jantung Koroner" (2015), seseorang dikatakan mengalami sindrom metabolik jika setidaknya memiliki tanda-tanda berikut:

  • Kadar trigliserida darah tinggi.
  • Kadar gula darah tinggi.
  • Kadar kolesterol baik (HDL) rendah.
  • Tekanan darah tinggi, dan
  • Lingkar pinggang yang besar.

Secara khusus, lingkar pinggang yang dianggap masuk kriteria kegemukan adalah sekitar 100 cm pada laki-laki dan 85 cm pada perempuan.

Namun, menurut Anies, ada pula yang membuat batasan kegemukan adalah lingkar pinggang lebih dari 90 cm untuk laki-laki dan lebih dari 80 cm pada perempuan.

Baca juga: Cara Mudah Mengukur Berat Badan Ideal, Sudah Tahu?

Selain lingkar pinggang, seseorang berpotensi berisiko mengalami penyakit kronis jika ditambah dengan dua dari empat faktor berikut:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Kadar trigliserida tinggi, di atas 150 mg/dl.
  • Kolesterol HDL rendah, di bawah 40 mg/dl untuk laki-laki dan 50 mg/dl untuk perempuan.
  • Gula darah puasa di atas normal atau 100 mg/dl.

"Dampak sindrom metabolik terhadap tubuh bukan sekadar pengingkatan setiap komponennya, melainkan akan menimbulkan rentetan yang tidak sehat," ungkap Anies dalam bukunya.

Baca juga: 5 Latihan Perut untuk Atasi Perut Buncit, Apa Saja?

Dampak sindrom metabolik

Anies memaparkan, sindrom metabolik dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke karena adanya kerusakan dinding arteri atau timbulnya aterosklerosis, trigliserida tinggi dan meningkatnya potensi penggumpalan darah.

Kemampuan ginjal yang terganggu dalam mengeluarkan garam juga berkontribusi menyebabkan tekanan darah tinggi serta memperbesar peluang timbulnya penyakit jantung koroner dan stroke.

Sementara penurunan produksi insulin oleh kelenjar pankreas dapat memunculkan gejala diabetes tipe 2, yang pada akhirnya juga semakin meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, serta kerusakan saraf, mata dan ginjal.

Baca juga: Waspadai, Tidur Tak Teratur Sebabkan Sindrom Metabolik

Diet sehat mengatasi perut buncit

Untuk mengetahui risiko kesehatan secara tepat, Anda bisa melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium.

Di samping meningkatkan aktivitas fisik, mengubah pola makan menjadi lebih sehat juga dapat membantu mengatasi perut buncit dan kegemukan.

Selain itu, mengubah pola makan adalah sesuatu yang sebetulnya mudah dilakukan asalkan kita punya niat kuat menerapkannya.

Anies memberikan beberapa saran diet atau pola makan yang dapat Anda terapkan, antara lain:

  • Disiplin makan tiga kali sehari. Jangan menghindari salah satu waktu makan, terutama sarapan, karena berpotensi membuat Anda makan berlebih di waktu lainnya.
  • Perbanyak konsumsi buah, sayur dan gandum utuh.
  • Kurangi konsumsi camilan tinggi lemak dan makanan cepat saji, seperti kentang goreng, keripik kentang, burger dan hot dog.
  • Jangan makan terburu-buru.
  • Biasakan makan teratur tepat pada waktu.
  • Minum segelas air sebelum mulai makan.
  • Mulailah sesi makan dengan sup rendah lemak atau salad (sayur-sayuran) agar Anda merasa kenyang dan dapat mencegah makan makanan tidak sehat secara berlebih.
  • Perhatikan porsi makan moderat. Menggunakan piring makan yang lebih kecil bisa membantu Anda menjaga porsi makan.
  • Bereskan meja makan segera setelah selesai makan untuk menghindari godaan menghabiskan makanan yang tersisa.
  • Baca label makanan dalam kemasan. Usahakan memilih makanan yang mengandung kurang dari 10 gram lemak per 100 gram makanan.
  • Jika menggunakan mentega untuk roti atau makanan lainnya, usahakan menggunakannya seminimal mungkin.
  • Pilih makanan alternatif rendah lemak, misalnya susu rendah lemak.
  • Batasi konsumsi daging berlemak.
  • Buang lemak pada daging dan sisihkan kulit ayam ketika makan, serta
  • Usahakan menghindari cara masak dengan digoreng. Pilihlah cara masak dengan dibakar dan dipanggang, atau bahkan dikukus dan direbus.

Baca juga: 5 Cara Mudah Mengubah Gaya Hidup demi Mengecilkan Perut Buncit

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com