KOMPAS.com - Gaya hidup tidak sehat di kehidupan modern seperti saat ini membuat banyak orang memiliki perut buncit.
Namun, jika Anda punya perut buncit, waspadalah karena bisa jadi kondisi itu menjurus pada sindrom metabolik.
Menurut Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat & Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Prof Dr dr Anies, MKes, PKK dalam bukunya
"Kolesterol & Penyakit Jantung Koroner" (2015), seseorang dikatakan mengalami sindrom metabolik jika setidaknya memiliki tanda-tanda berikut:
Secara khusus, lingkar pinggang yang dianggap masuk kriteria kegemukan adalah sekitar 100 cm pada laki-laki dan 85 cm pada perempuan.
Namun, menurut Anies, ada pula yang membuat batasan kegemukan adalah lingkar pinggang lebih dari 90 cm untuk laki-laki dan lebih dari 80 cm pada perempuan.
Baca juga: Cara Mudah Mengukur Berat Badan Ideal, Sudah Tahu?
Selain lingkar pinggang, seseorang berpotensi berisiko mengalami penyakit kronis jika ditambah dengan dua dari empat faktor berikut:
"Dampak sindrom metabolik terhadap tubuh bukan sekadar pengingkatan setiap komponennya, melainkan akan menimbulkan rentetan yang tidak sehat," ungkap Anies dalam bukunya.
Baca juga: 5 Latihan Perut untuk Atasi Perut Buncit, Apa Saja?
Dampak sindrom metabolik
Anies memaparkan, sindrom metabolik dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke karena adanya kerusakan dinding arteri atau timbulnya aterosklerosis, trigliserida tinggi dan meningkatnya potensi penggumpalan darah.
Kemampuan ginjal yang terganggu dalam mengeluarkan garam juga berkontribusi menyebabkan tekanan darah tinggi serta memperbesar peluang timbulnya penyakit jantung koroner dan stroke.
Sementara penurunan produksi insulin oleh kelenjar pankreas dapat memunculkan gejala diabetes tipe 2, yang pada akhirnya juga semakin meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, serta kerusakan saraf, mata dan ginjal.
Baca juga: Waspadai, Tidur Tak Teratur Sebabkan Sindrom Metabolik
Untuk mengetahui risiko kesehatan secara tepat, Anda bisa melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium.
Di samping meningkatkan aktivitas fisik, mengubah pola makan menjadi lebih sehat juga dapat membantu mengatasi perut buncit dan kegemukan.
Selain itu, mengubah pola makan adalah sesuatu yang sebetulnya mudah dilakukan asalkan kita punya niat kuat menerapkannya.
Anies memberikan beberapa saran diet atau pola makan yang dapat Anda terapkan, antara lain:
Baca juga: 5 Cara Mudah Mengubah Gaya Hidup demi Mengecilkan Perut Buncit
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.