KOMPAS.com – Kanker merupakan penyakit yang sulit disembuhkan dan biaya pengobatannya besar. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Deteksi dini merupakan langkah untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Menurut WHO, kanker adalah penyebab utama kematian bagi anak-anak dan remaja di seluruh dunia, di mana sekitar 300.000 anak berusia 0 hingga 19 tahun didiagnosis menderita kanker setiap tahun.
Di Indonesia, diperkirakan ada 14.000 pasien kanker anak setiap tahunnya. Dengan jumlah kasus terbanyak adalah kanker darah atau leukemia. Jenis kanker lain yang juga sering menyerang anak-anak adalah retinoblastoma, osteosarcoma, dan neuroblastoma.
Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, kanker pada anak lebih sulit dideteksi karena anak-anak pada umumnya belum mampu mengemukakan apa yang dirasakan. Karenanya peran orangtua sangat penting.
Baca juga: Kendala Layanan Kanker Anak saat Pandemi
“Idealnya orangtua yang paling bertanggung jawab melihat sekecil apa pun perubahan atau kelainan, sehingga gejala awal kanker bisa diketahui,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementrian Kesehatan RI, Dr.Cut Putri Arianie, dalam acara webinar yang diadakan oleh Yayasan Onkologi Anak Indonesia (30/1).
Baik orang tua maupun petugas kesehatan diharapkan dapat mendiagnosis kanker pada stadium awal sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut. Diagnosis dini meningkatkan kelangsungan hidup pada banyak jenis kanker.
Dijelaskan oleh dr.Endang Windiastuti Sp.A(K), gejala kanker pada anak tidak khas. Namun, orangtua harus waspada jika menemukan massa di rongga dada, rongga perut, atau pun wajah.
“Waspadai pembesaran kelenjar di leher, nyeri tulang dan sendi, sakit kepala, dan pucat tanpa sebab. Gejala lain adalah perdarahan, serta demam lama dan berulang,” kata dokter konsultan hematologi onkologi anak dari RSCM Jakarta, dalam acara yang sama.
Baca juga: Leukemia (Kanker Darah): Gejala, Penyebab, Jenis, Pengobatan
Endang mengatakan, demam yang hilang timbul, nyeri tulang, serta biru-biru di kulit tanpa ada riwayat terbentur, bisa dicurigai leukemia.
Selain itu, orangtua juga harus waspada jika menemukan bintik di mata seperti mata kucing, karena bisa jadi pertana retinoblastoma.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.