KOMPAS.com - Intensitas hujan yang tinggi membuat sebagian wilayah di Jakarta dan sekitarnya kembali terendam banjir.
Tidak dapat dipungkiri, banjir dapat membawa air kotor yang mengandung bakteri jahat sehingga kita mudah terserang penyakit.
Untuk itu, kita harus lebih waspada dan mengetahui jenis-jenis penyakit yang kerap mengintai saat banjir, seperti yang dilansir dari laman Health berikut ini.
Ketika banjir melanda, kita mungkin tanpa sengaja dapat menelan air banjir yang mengandung bakteri, virus, atau parasit dan menyebabkan gangguan pencernaan.
Baca juga: Catat, Daftar Makanan yang Harus Dibuang Setelah Banjir
"Sebagian besar infeksi ini mungkin cukup ringan dengan gejala muntah atau diare," kata seorang dokter spesialis emergency medicine dari Johns Hopkins University Center for Health Security, Amesh Adalja, MD.
Meski demikian, gangguan pencernaan juga bisa menjadi penyakit yang serius dan menyebabkan dehidrasi yang mengancam jiwa.
Cryptosporidium, Giardia, E. coli, serta Salmonella adalah beberapa contoh kuman yang dapat mencemari air banjir dan menyerang bagian perut.
Leptospirosis merupakan penyakit yang paling sering menyerang perut dan menyebar melalui urine tikus maupun hewan pembawa bakteri leptospira lainnya di daerah yang terkena banjir.
Para ahli juga memperingatkan tentang kolera dan demam tifoid, yang keduanya bisa disebabkan oleh air yang terkontaminasi bakteri setelah bencana banjir.
Dokter Adalja mengungkapkan, orang-orang yang terdampak banjir akan mengalami lecet, luka, atau gatal-gatal di tubuh mereka karena terinfeksi bakteri dari air.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.