2. A untuk authenticity (keaslian)
Orang Denmark memiliki pandangan hidup yang realistis, dan membagikannya dengan anak-anak mereka.
Hal ini bisa dilihat dari cara orangtua di Denmark memuji anak. Mereka meyakini, mereka memuji anak untuk alasan dan dengan cara yang tepat.
Orangtua Denmark akan memuji anak atas kerja kerasnya dalam belajar dan berusaha menyelesaikan suatu tugas, daripada memuji anak atas kecerdasan bawaan yang sudah dimiliki anak sejak lahir.
Pendekatan ini mengajarkan kepada anak bahwa ia dapat melakukan apa saja, bukan hanya mengandalkan kemampuan sejak lahir dan tidak mampu berkembang.
Baca juga: Jangan Hanya Memuji Anak Cantik atau Pintar
3. R untuk reframing (pembingkaian ulang)
Orang Denmark terbiasa menghadapi situasi, terutama situasi yang kurang menyenangkan dan membuat stres, dengan mengubah cara pandang alias membingkai ulang situasi yang tidak menyenangkan itu.
Misalnya, jika cuaca tidak bersahabat, orang Denmark akan mengatakan setidaknya dia senang tidak sedang berlibur.
Orang Denmark percaya situasi apa pun tergantung pada cara kita memandang, sehingga mereka akan mengajak anak untuk menggunakan bahasa yang tidak membatasi mereka atau kondisi mereka.
Para orangtua berusaha keras menemukan sisi baik dari segala sesuatu dan memberikan contoh kepada anak bahwa setiap hal memiliki batasan yang sudah ada.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.