Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contek Model Pengasuhan Orang Denmark agar Anak Lebih Bahagia

Kompas.com - 01/03/2021, 19:46 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

3. R untuk reframing (pembingkaian ulang)

Orang Denmark terbiasa menghadapi situasi, terutama situasi yang kurang menyenangkan dan membuat stres, dengan mengubah cara pandang alias membingkai ulang situasi yang tidak menyenangkan itu.

Misalnya, jika cuaca tidak bersahabat, orang Denmark akan mengatakan setidaknya dia senang tidak sedang berlibur.

Orang Denmark percaya situasi apa pun tergantung pada cara kita memandang, sehingga mereka akan mengajak anak untuk menggunakan bahasa yang tidak membatasi mereka atau kondisi mereka.

Para orangtua berusaha keras menemukan sisi baik dari segala sesuatu dan memberikan contoh kepada anak bahwa setiap hal memiliki batasan yang sudah ada.

4. E untuk empathy (empati)

Empati akan membuat segalanya menjadi lebih baik.

Dalam sistem sekolah di Denmark, ada program wajib yang disebut Step by Step. Pada program tersebut, anak diperlihatkan gambar anak lain yang menunjukkan emosi berbeda, seperti ketakutan, kemarahan, dan kebahagiaan.

Setelah itu, anak diminta menggambarkan dengan kata-kata mengenai apa yang dirasakan anak lain di dalam gambar.

Program tersebut membantu mengajarkan anak untuk berempati, serta cara membaca ekspresi wajah.

Nah, orangtua Denmark melanjutkan proses ini dengan membantu anak belajar menempatkan diri pada posisi orang lain, sehingga anak bisa lebih memahami hubungannya dengan teman dan anggota keluarga.

Baca juga: 6 Kebiasaan untuk Mengasah Rasa Empati, Mau Coba?

5. N untuk no ultimatum (tidak ada ultimatum)

Orangtua Denmark dikenal tegas namun juga responsif. Mereka menetapkan standar tinggi kepada anak, tetapi tetap mendukung anak.

Tidak ada orangtua Denmark yang mengharapkan anaknya benar-benar patuh, sebaliknya mereka berharap anak bisa berperilaku dewasa dan matang.

Di dalam keluarga Denmark, rasa hormat berlaku dua arah. Orang dewasa harus bersikap baik dan sabar meski anak-anak mereka sedang melalui fase keras kepala.

Baca juga: Lakukan 3 Hal Ini Sebagai Pengganti Hukuman Anak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com