Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2021, 13:36 WIB

KOMPAS.com - International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret memiliki makna khusus bagi perempuan di seluruh dunia.

Hari Perempuan Internasional menjadi momen untuk mendorong kesetaraan gender di masyarakat dan berkaitan dengan peran perempuan di berbagai aspek kehidupan.

Tak bisa dipungkiri jika hingga hari ini masih banyak perempuan yang dipandang sebelah mata, dibatasi, bahkan dipandang tidak bernilai.

Pada perayaan Hari Perempuan Internasional tahun ini PBB mengambil tema "Perempuan dalam kepemimpinan : Mencapai masa depan yang setara di dunia Covid-19".

Baca juga: Kumpulan Ucapan Hari Perempuan Sedunia yang Bikin Semangat

Tema ini diambil berkaitan dengan terpilihnya Kamala Harris sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat. Harris merupakan kulit hitam dan keturunan India pertama yang berhasil menduduki posisi tersebut.

"Kami membutuhkan representasi wanita yang mencerminkan semua wanita dan anak perempuan dalam keragaman."

Demikian kata Direktur Eksekutif Wanita PBB, Phumzile Mlambo-Ngcuka kepada BBC.

"Kami juga membutuhkan perempuan yang memiliki kemampuan di semua situasi, baik budaya, sosial, ekonomi, dan politik," tambahnya.

Adanya sosok representatif merupakan cara untuk memberi tahu masyarakat tentang kesetaraan gender yang nyata.

"Hal ini menjelaskan perempuan juga berperan dalam pengambilan keputusan, menunjukkan sesuatu yang setara, dan menguntungkan kita semua," kata Mlambo-Ngcuka.

Baca juga: Perjuangan Perempuan Mendapatkan Pengakuan di Mata Dunia

Peserta membawa poster saat aksi peringatan Hari Perempuan Internasional di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (8/3/2020). Aksi tersebut untuk mensosialisasikan pencegahan perkawinan anak guna menekan angka perkawinan usia dini yang masih marak terjadi.ANTARA FOTO/ARNAS PADDA Peserta membawa poster saat aksi peringatan Hari Perempuan Internasional di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (8/3/2020). Aksi tersebut untuk mensosialisasikan pencegahan perkawinan anak guna menekan angka perkawinan usia dini yang masih marak terjadi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com