Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sadari 12 Tanda Hubungan Asmara Menjadi "Abusive"

Kompas.com - 22/03/2021, 12:46 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tindak kekerasan dalam hubungan asmara atau abusive relationship bisa terjadi pada siapa saja —baik perempuan maupun laki-laki— dan dalam berbagai bentuk.

Selain menjadi toksik, hubungan yang penuh kekerasan juga dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan secara fisik sekaligus mental korbannya.

Adapun tanda-tanda kekerasan dalam hubungan asmara sebenarnya dapat muncul sejak awal kita menjalin hubungan tersebut.

Nah, berdasarkan pengamatan para ahli, berikut tanda-tanda perilaku yang mengindikasikan suatu hubungan bisa berubah menjadi kekerasan seperti yang dilansir dari laman The Healthy.

1. Memaksakan kehendak

Apabila pasangan kita mulai meminta sesuatu hal dengan cara-cara yang memaksa, itu bisa menjadi indikasi munculnya sikap yang abusive.

Menurut psikolog di Philadelphia, Pennsylvania, Kendra Kubala, perilaku pasangan yang memaksakan kehendak sebelum kita siap untuk memutuskannya dapat menandakan potensi hubungan yang kasar.

"Pasangan yang melakukan kekerasan dan membuat kita selalu merasa bersalah sebaiknya dihindari," katanya.

2. Mengontrol secara berlebihan

Mengontrol secara berlebihan atau overprotective adalah perilaku yang dapat menjadi isyarat bahwa suatu hubungan bisa berubah menjadi kasar.

Rudi Rahbar, seorang psikolog klinis yang mengkhususkan diri pada pasangan dan keluarga mengungkapkan beberapa hal yang perlu diwaspadai.

Misalnya, jika pasangan sering bertanya ke mana kita pergi, mulai menanyakan keberadaan kita,  dan memiliki masalah dengan emosi, itu merupakan indikator perilaku abusive pada hubungan.

Baca juga: 8 Tanda Kamu Korban Kekerasan Emosional dalam Hubungan

3. Hubungan pasangan sebelumnya selalu bermasalah

Jika orang yang menjalin hubungan dengan kita menyebut semua pasangan masa lalunya sebagai tidak berperasaan, tidak masuk akal, egois, jahat, dan selalu menyalahkan orang lain, maka berhati-hatilah.

Seorang psikoterapis dan penulis How to Be Happy Partners, Tina B. Tessina, PhD memperingatkan bahwa kita bisa menjadi orang berikutnya dalam daftar itu.

"Orang memang membuat kesalahan dan orang-orang yang menjalin hubungan bisa terpisah. Tetapi bila terjadi terus menerus, kita harus waspada," terangnya.

4. Pasangan tidak memiliki kehidupan sosial

Jika pasangan kita tampaknya tidak memiliki teman atau anggota keluarga yang sering bersosialisasi dengannya, waspadalah.

Pertanda yang sangat buruk adalah jika pasangan menyalahkan kurangnya kehidupan sosialnya karena hubungannya denganmu.

"Ini mungkin berarti dia memiliki masalah yang berhubungan dengan orang lain dan kita akan segera merasakan tekanan untuk mengisi kehidupan asmara kita," jelas Dr Tessina.

Baca juga: 5 Tanda Kamu Berada dalam Hubungan yang Beracun

5. Merasa tidak aman

Jika kamu tidak merasa aman berada di dekat pasanganmu, maka itu pertanda ada masalah dalam hubungan.

Dokter Rahbar mengatakan, menjalin hubungan dengan seseorang memiliki masalah emosi dan sulit mengendalikan diri akan membuat kita merasa tidak aman.

"Pelaku kekerasan sering kali menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat dan tidak dapat diprediksi sehingga orang yang dianiaya merasa sangat tidak aman dan gelisah," jelasnya.

6. Pasangan kalau marah bisa meledak-ledak

Gaya interaksi yang eksplosif, impulsif, dan mengintimidasi dapat menjadi petunjuk kecenderungan kekerasan dalam suatu hubungan.

"Ketika pasangan marah dan agresif terhadap perbedaan pendapat, pemikiran, keyakinan, atau sudut pandang, ini adalah tanda peringatan dari kemungkinan kecenderungan kekerasan."

Demikian penuturan Mayra Mendez, PhD, seorang psikoterapis di Providence Saint John’s Child and Family Development Center Santa Monica di California.

7. Kita selalu salah dalam setiap situasi

Hubungan adalah tentang kompromi. Ada kalanya pendapat kita yang benar dan di lain waktu pasangan kita yang benar.

Tetapi jika dia selalu mencoba meyakinkan bahwa kita salah sepanjang waktu, itu sering kali menjadi upaya untuk mendapatkan kekuasaan dan kendali atas kita.

"Kurangnya tanggung jawab pribadi adalah faktor kunci dalam kekerasan dalam sebuah hubungan," kata psikolog klinis, Carla Manly, PhD.

"Kurangnya wawasan dan kesadaran pribadi sering kali menjadi masalah mendasar, namun terkadang pelaku sangat menyadari taktik yang digunakan," sambung dia.

Baca juga: 7 Tanda Hubungan Asmara Beracun, dan Harus Diakhiri

8. Pasangan sangat cemburuan

Meskipun cemburu adalah emosi yang normal, kecemburuan akan menjadi tidak sehat ketika terjadi secara ekstrem.

"Ketika pasangan mencoba mengendalikan dan menyerang kita karena cemburu, hal ini dapat menyebabkan peningkatan kecemburuan di masa depan," ujar Rachel Needle, psikolog dan terapis di West Palm Beach, Florida.

"Jika pasangan menjadi posesif dan marah saat kita berbicara atau menghabiskan waktu dengan orang lain, menuduh kita berbohong atau selingkuh berarti hubungan sudah tidak sehat," lanjutnya.

9. Menjauhkan dari orang yang kita cintai

Jika pasangan selalu berbicara tentang seberapa seringnya kita menemui keluarga atau teman-teman dekat, ini adalah upaya untuk mendapatkan kendali dan kekuasaan.

"Pelaku kekerasan sering kali mendapatkan kendali dalam hubungan dengan memutuskan persahabatan korban dan hubungannya dengan orang lain," jelas Dr Manly.

Sayangnya, orang yang dilecehkan juga sering kali menjadi sangat malu sehingga dia akan mengisolasi diri untuk mencegah teman dan keluarga mempelajari tentang sifat abusive dari hubungan tersebut.

Baca juga: Toxic Masculinity dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental Laki-laki

10. Pasangan suka menghina

Apakah dia sering meremehkan kita dalam bentuk panggilan buruk dan membuatnya jadi penghinaan? Dokter Kubala memperingatkan bahwa ini bukanlah tanda-tanda hubungan yang sehat.

Meskipun panggilan tersebut mungkin dimulai sebagai lelucon, namun dapat berkembang menjadi penghinaan.

"Jika pasangan yang suka melakukan kekerasan menganggap serangannya sebagai lelucon dan bersikeras kita terlalu sensitif, ini adalah tanda kenyamanan kita tidak penting baginya," imbuhnya.

11. Takut meninggalkan hubungan itu

Pasangan yang membuat kita sulit meninggalkan hubungan karena khawatir dia akan melukai dirinya sendiri adalah tanda peringatan hubungan yang abusive.

"Hati-hati dengan hal tersebut karena pernyataan itu biasanya manipulatif dan dimaksudkan untuk menarik simpati kita," kata Dr. Esfahani.

Oleh karena itu, ingatkan diri sendiri bahwa dia akan dapat bertahan tanpa kita dan inilah saatnya untuk memikirkan diri kita sendiri.

Baca juga: Kontrol Pasangan Berdampak Buruk bagi Hubungan, Kenali 7 Tandanya

12. Pasangan memiliki riwayat tindak kekerasan

Masa lalu pasangan yang melibatkan kekejaman terhadap orang lain —baik itu pada mantan, hewan peliharaan, atau orang asing— adalah tanda bahwa hal itu dapat terjadi pada kita.

Selain itu, Dr. Kubala mengungkapkan, perhatikan baik-baik reaksi berlebihan terhadap masalah yang tampaknya kecil.

Sebab, hal ini dapat menjelaskan ketidakmampuan seseorang untuk mengelola emosinya dan dapat memburuk seiring waktu.

Baca juga: Kenali, 7 Tanda Toxic Relationship dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com