Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Memilih Bahan Pot untuk Tanaman Sukulen dan Kaktus

Kompas.com - 23/03/2021, 14:17 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pot tanaman sukulen dan kaktus bukan hanya berfungsi sebagai wadah, melainkan juga untuk mempercantik tampilannya. Namun, jenis bahan yang dipakai bisa memberikan efek yang berbeda untuk tanaman.

Kedua jenis tanaman ini banyak disukai karena tergolong mudah perawatannya. Selain itu, bentuknya juga mungil sehingga cocok diletakkan di dalam ruangan.

Sebagai item interior desain, kaktus dan sukulen biasanya diwadahi pot mungil cantik dengan berbagai gaya. Pot keramik dan plastik menjadi dua jenis yang paling sering digunakan.

Namun, sebenarnya material pot bisa berpengaruh pada kesehatan tanaman, khususnya dalam hal mengatur sirkulasi air dan udara. Ada baiknya untuk memilih pot bukan hanya demi gaya, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Untuk lebih mudahnya, berikut panduan memilih pot tanaman sukulen dan kaktus berdasarkan kelebihan dan kekurangannya.

Pot keramik terlihat lebih mewah dan harganya biasanya juga mahal. Namun, material ini bisa dengan mudah menyerap air dan menjaga suhu media tanam.

Tanaman yang menggunakan pot ini akan memiliki sirkulasi yang lebih baik karena tanahnya akan lebih kering. Meski demikian, pot keramik rawan pecah dan tidak cocok dipakai di rumah yang memiliki anak-anak.

Selain itu, pot dengan bahan ini juga hanya cocok digunakan di dalam ruangan. Pasalnya paparan sinar matahari dan cuaca dapat membuatnya lebih mudah retak.

Baca juga: 5 Kesalahan Umum Saat Rawat Tanaman Sukulen

  • Tanah liat

Pot berbahan tanah liat memberikan kesan natural dan tradisional. Permukaannya juga memiliki pori sehingga baik sirkulasi tanaman dan mencegah akar membusuk.

Meski demikian, kondisi ini juga mengharuskan penyiraman lebih sering karena tanaman akan lebih mudah kering.

Selain itu, pot ini juga mudah panas jika diletakkan di bawah sinar matahari sehingga berdampak buruk pada akar.

Kekurangan lainnya juga adalah bahannya yang mudah pecah sehingga harus berhati-hati saat memposisikannya.

Pot berbahan plastik adalah jenis yang paling mudah ditemukan dan juga murah. Desain dan warnanya juga bervariasi sehingga bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan.

Material ini juga tidak menyerap air sehingga tidak perlu menyiram tanaman terlalu sering. Sebaliknya penyiraman yang terlalu berlebihan dapat membuat akar tanaman membusuk.

Sayangnya plastik juga sangat rentan terhadap paparan sinar matahari. Karena itu, biasanya pot plastik berumur lebih pendek dibandingkan tanah liat atau keramik.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Mulai Memelihara Kaktus

  • Kayu

Pot kayu sangat cocok untuk tampilan yang alami dan netral. Sayangnya pot dari kayu sangat rentan dengan pelapukan atau dimakan rayap.

Pastikan tidak melakukan penyiraman terlalu sering agar tidak membuat pot mudah rusak. Pembusukan wadahnya dikhawatirkan juga bisa berdampak pada tanaman.

Untuk mencegah hal ini, coba aplikasikan tips melapisi pot dengan bahan plastik. Bolongi plastik di beberapa titik agar memudahkan air mengalir dan sirkulasi berjalan dengan baik.

  • Kaca

Ilustrasi jenis tanaman hias sukulen.PEXELS/YLANITE KOPPENS Ilustrasi jenis tanaman hias sukulen.

Pot kaca untuk tanaman sukulen dan kaktus kini semakin digemari karena tampilannya yang cantik. Penggunaannya cocok untuk berbagai gaya dekorasi dalam ruangan baik di rumah maupun kantor.

Namun, wadah berbahan kaca biasanya tidak memiliki lubang untuk mengalirkan air. Karena itu, pastikan jika kita hanya menyiram tanaman tersebut dengan beberapa tetes air saja.

Air yang berlebih tanpa aliran keluar akan membuat tanaman membusuk dalam waktu singkat. Kekurangan lainnya dari pot ini adalah rawan pecah dan serpihannya bisa saja membahayakan.

Baca juga: 5 Tanaman Kaktus Hias yang Bisa Berbunga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com