Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2021, 06:18 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Merawat tanaman hias memang punya banyak manfaat, termasuk terhadap kesehatan mental.

Sayangnya, tak sedikit para pehobi tanaman, terutama pemula, melakukan kesalahan perawatan yang membuat tanaman hias cepat mati.

Kabar baiknya, tanaman hias tak bakal mati tanpa sebab. Tanaman hias sebetulnya sangat terprediksi, tentu bergantung pada spesiesnya.

Tapi, secara umum, mayoritas tanaman layu atau mati karena penyebab-penyebab yang sama, yakni:

1. Disiram terlalu banyak

Banyak pehobi tanaman pemula menganggap tanaman butuh banyak air untuk tumbuh subur.

Faktanya, tanaman bukan butuh banyak air tetapi cukup air untuk bisa tumbuh dengan sehat.

Itulah mengapa, kasus penyiraman terlalu banyak atau overwatering banyak terjadi.

Menurut The Spruce, hanya ada sedikit tanaman dalam pot yang bisa disiram setiap hari. Bahkan, banyak pula tanaman tropis yang tidak perlu disiram terlalu banyak air.

Jika bingung menentukan frekuensi penyiraman yang tepat, kita bisa menunggu sampai tanahnya cukup kering sebelum menyiraminya lagi.

Cara lainnya adalah melihat tanda-tanda "haus" dari tanaman, seperti daun yang tampak terkulai dan layu.

Secara umum, tidak dianjurkan melakukan penyiraman sampai tanaman benar-benar perlu.

Tapi, jangan sampai terlalu jarang menyiram tanaman karena bisa membuatnya kekeringan.

Baca juga: 10 Cara Menjaga Tanaman di Rumah Tetap Hidup Saat Kamu Harus Pergi

2. Lokasi tidak cocok

Menurut Balcony Garden Web, setiap tanaman punya kebutuhan masing-mssing.

Jika tidak begitu paham, bertanya pada penjual tanaman bisa menjadi cara praktis untuk mengetahui perawatan yang paling tepat untuk tanaman kita.

Kita juga bisa mencari tahu informasi perawatan tanaman lewat buku atau internet.

Beberapa tanaman punya kebutuhan spesifik tentang lokasi penempatan, apakah lebih baik di dalam atau di luar ruangan.

Meletakannya di lokasi yang tidak cocok hanya akan membuatnya tanaman hias cepat mati.

Banyak tanaman yang tumbuh di dalam ruangan mati karena alasan ini.

Jadi, pastikan mengetahui terlebih dahulu kebutuhan tanaman sebelum menempatkannya. Mulai dari kebutuhan akan sinar matahari hingga kelembapannya.

Baca juga: Tanda Tanaman Dimakan Siput dan Cara Mengatasinya

3. Terlalu minim atau terlalu banyak cahaya

Ketahui kebutuhan cahaya dari tanaman yang akan dipelihara.

Tidak mendapatkan cukup cahaya atau terpapar cahaya terlalu banyak bisa membuat tanaman hias cepat mati.

Beberapa tanaman mungkin hanya membutuhkan cahaya tidak langsung untuk pertumbuhan yang sehat.

Jika tanaman tersebut disuplai dengan sinar matahari langsung penuh, maka ini dapat membunuh atau melemahkannya.

Baca juga: Cara Menyelamatkan Tanaman Monstera Membusuk

4. Drainase buruk

Mirip seperti kasus overwatering, penyiraman dan drainase punya kaitan yang sangat erat.

Keduanya sulit dibedakan, tetapi yang pasti, drainase yang bhtuk dapat mematikan tanaman.

Pot dengan drainase buruk bisa terjadi pada tanaman yang sudah terikat dengan akar atau hanya karena tanah pot yang sudah tua.

Kondisi itu dapat dengan mudah menahan air di dasar pot, meskipun di bagian atasnya terlihat kering.

Hasilnya, akar tanaman bakal terendam air sehingga menciptakan kondisi sempurna untuk pembusukan akar.

Sebagai aturan praktis, semakin baik drainase pada tanaman, maka kita bisa semakin sering kita bisa nenyiramnya tanpa melakukan kesalahan penyiraman.

Baca juga: Intip 5 Tips Menanam Tanaman Pot untuk Mempercantik Rumah

5. Tidak Repotting

Sangat umum bahwa seseorang bakal membiarkan tanamannya pada kondisi awal selama satu atau dua tahun selama tanaman tumbuh subur dan terlihat sehat.

Tapi, setelah itu, tak sedikit yang terkejut dan bingung karena melihat tanamannya itu tiba-tiba gagal tanpa alasan yang jelas.

Dalam banyak kasus, hal ini disebabkan oleh tanaman terikat akar yang tidak lagi menerima nutrisi memadai dari tanah.

Tidak semua tanaman perlu repotting setiap tahun, tetapi kita perlu sering memeriksa tanaman yang terikat akar.

Baca juga: Panduan Memilih Bahan Pot untuk Tanaman Sukulen dan Kaktus

6. Menggunakan tanah pot lama

Sebagian besar tanah pot didasarkan pada gambut, yang bakal rusak seiring berjalannya waktu dan bisa menjadi lebih asam.

Saat gambut rusak, air dan oksigen menjadi lebih sulit untuk masuk sepenuhnya ke zona akar, sehingga tanaman akan kelaparan secara perlahan dan mati jika kita tidak melakukan perubahan apapun.

Solusi terbaiknya adalah melakukan repotting saat tanaman membutuhkannya.

Jika tanaman terlalu tua, kita bisa melakukan stek untuk menanamnya di tempat baru.

Baca juga: 6 Tanaman Indoor yang Tidak Membutuhkan Tanah untuk Tumbuh

7. Masalah Pupuk

Pada dasarnya, tanaman dengan zona akar yang sehat biasanya dapat bertahan dari fluktuasi suhu, kondisi pencahayaan yang tidak sempurna, dan bahkan tingkat cahaya yang kurang ideal.

Sederhananya, tanaman mirip dengan rumah: butuh fondasi yang kuat untuk tumbuh subur.

Konon, jika kita bisa menyediakan jumlah cahaya ideal untuk tanaman dan dapat memberinya pupuk secara tepat, tanaman akan tumbuh subur.

Tapi, jika tanaman mati meskipun kita sudah menyediakan semuanya dengan tepat, mungkin itulah saatnya kita berganti tanaman dengan yang lebih tangguh.

Kemudian, secara bertahap mulai beralih merawat tanaman yang lebih perawatannya lebih rumit atau menantang.

Baca juga: Yuk Buat Pupuk Kompos Sendiri di Rumah

8. Tidak membersihkan daun

Banyak dari kita mungkin menyepelekan hal ini.

Padahal, membersihkan daun tanaman hias sangat penting untuk membuatnya indah dan sehat.

Terutama bagi tanaman dalam ruangan, matahari yang didapatkannya sangatlah langka.

Lapisan debu di permukaan daun berkontribusi menghalangi sinar matahari langsung atau tidak langsung dan mengurangi kemampuan tanaman untuk berfotosintesis.

Akibatnya, tanaman mungkin terlihat lemah dan stres, sehingga pada akhirnya cepat mati.

Baca juga: Agar Daun Tanaman Jadi Kinclong, Bersihkan dengan 4 Bahan Alami Berikut

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com