KOMPAS.com - Bersin adalah hal yang normal terjadi pada kucing jika hanya terjadi sesekali.
Sama seperti manusia, penyebab kucing bersin sering kali merupakan respons tubuh terhadap iritasi di saluran hidung.
Ini membuat kucing melepaskan udara yang eksplosif melalui hidung dan mulutnya.
Bahkan, luapan kegembiran atau gerakan tertentu terkadang juga bisa menyebabkan kucing bersin.
Namun, jika masih penasaran kenapa kucing bersin terus-menerus atau terlihat ada gejala lain bersama bersin, maka cobalah memeriksakannya ke dokter hewan.
Adapun beberapa kemungkinan penyebab kenapa kucing bersin-bersin antara lain:
Kucing bersin-bersin mungkin karena mengalami infeksi saluran pernapasan atas.
Mirip dengan masuk angin pada manusia, infeksi ini lebih sering terjadi pada kucing muda, terutama yang berasal dari penampungan hewan.
Namun, sering kali infeksi ini dapat dicegah dengan vaksinasi lengkap sejak awal.
Infeksi virus yang paling umum menyebabkan kucing bersin-bersin antara lain:
Kucing dapat tertular herpes dari paparan kucing lain yang terinfeksi.
Pengobatan virus herpes ditujukan untuk mengontrol gejalanya. Penyakit ini tidak menular ke manusia.
Ini adalah virus penyebab infeksi saluran pernapasan atas dan penyakit oral pada kucing.
Meski terbilang umum terjadi, tetapi kondisi ini dapat mempengaruhi saluran pernapasan dan bahkan menyebabkan pneumonia.
Baca juga: Kucing Mengeong Tanpa Suara, Apa Sebabnya?
Baik virus herpes kucing maupun feline calicivirus sama-sama dapat mengembangkan masalah pernapasan lain yang dapat memperparah gejala bersinnya.
Misalnya, kucing dengan herpes juga dapat mengalami infeksi bakteri sekunder. Pada banyak kasus, kondisi ini bisa diobati dengan antibiotik.
Sementara itu, variasi infeksi tertentu juga bisa menyebabkan kucing bersin-bersin, antara lain:
Kondisi ini bisa tidak menunjukkan gejala, menunjukkan gejala ringan, atau bisa juga menunjukkan gejala berat.
Kondisi ini akan terbentuk secara perlahan, tetapi keparahannya akan berdampak pada sistem kekebalan tubuh kucing dan membuatnya lebih rentan terkena infeksi lain.
Ini adalah bentuk infeksi serius dan sering kali fatal.
Kondisi ini sering kali menyebabkan infeksi mata atau konjungtivis.
Baca juga: Kucing Berguling-guling di Dekat Kita, Ternyata Ini Maksudnya
Jika kucing hanya bersin sesekali, mungkin penyebabnya ada sesuatu yang mengiritasi saluran hidungnya.
Cobalah mengamati pola bersin kucing. Apakah terjadi setelah aktivitas tertentu, seperti meninggalkan kotak pasir atau membersihkan rumah?
Beberapa iritan atau alergen pada kucing antara lain:
Tidak seperti pada manusia, penyebab bersin karena alergi cenderung lebih jarang terjadi pada kucing.
Namun, jika penyebab bersinnya berkaitan dengan alergi, terkadang ini juga disertai kulit yang gatal.
Baca juga: Alasan Kucing Punya Perut Buncit, Bukan Karena Obesitas
Hal ini mungkin mengejutkan.
Namun, penyakit gigi memang bisa menyebabkan kucing bersin.
Seperti banyak spesies lainnya, akar gigi pada rahang atas kucing terletak tepat di sebelah rongga hidung.
Ketika gigi terinfeksi atau mengalami peradangan parah, penghalang antara rongga gigi dan hidung dapat ditembus.
Saat kucing makan, bahan makanan bisa masuk ke hidungnya dan memicu refleks bersin.
Pada umumnya, mengobati penyakit gigi yang dialami kucing bisa membantu meredakan bersinnya kecuali jika masalahnya sudah berkembang lebih jauh, misalnya menjadi iritasi kronis.
Kondisi ini umumnya menyakitkan, jadi jika mencurigai kucing mengalami penyakit gigi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter hewan.
Baca juga: 5 Penyakit yang Umum Diderita Anak Kucing
Selain bersin, kucing yang mengalami infeksi atau masalah kesehatan lainnya mungkin juga mengalami gejala berikut:
Jika kucing bersin dalam periode yang jarang dan tidak disertai gejala lain atau hanya gehala ringan, maka kita mungkin cukup memantau kondisinya selama beberapa hari.
Pastikan kucing berada di sekitar rumah agar keadaannya bisa terpantau secara optimal.
Namun, jika kucing bersin-bersin dan semakin sering, bersin darah, atau menunjukkan gejala lain seperti yang disebutkan di atas, itu mungkin merupakan gejala penyakit sehingga butuh penanganan dokter hewan.
Perawatannya akan bergantung pada penyebab bersin.
Pada kasus ringan, dokter hewan mungkin akan menyarankan untuk sekadar membuat lingkungan kucing menjadi lebih nyaman, seperti memasang humudifier.
Namun, pada kasus lain, kucing mungkin memerlukan obat seperti antibiotik, antihistamin, steroid, atau cairan tambahan.
Pada kasus langka, kucing yang tidak merespons terapi medis mungkin memerlukan prosedur bedah.
Baca juga: 9 Jenis Bau yang Dibenci Kucing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.