Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Flu Singapura, Penyakit yang Dialami Anak Baim Wong

Kompas.com - 30/04/2021, 12:47 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

  • Air liur.
  • Lendir dari hidung atau paru-paru.
  • Cairan dari lecet atau koreng.
  • Feses.

Sementara penyebarannya dapat terjadi melalui:

  • Batuk atau bersin.
  • Kontak dekat seperti berciuman, berpelukan, berbagi alat makan, atau berbagi perlengkapan lainnya.
  • Kontak dengan kotoran, seperti saat mengganti popok.
  • Menyentuh permukaan dengan virus di atasnya.

Komplikasi

Komplikasi Flu Singapura sebetulnya jarang terjadi.

Biasanya, penyakit ini akan hilang setelah tujuh hingga 10 hari.

Namun, beberapa komplikasi yang mungkin terjadi seperti:

  • Dehidrasi, sebab luka di area mulut dapat membuat anak kesulitan menelan cairan.
  • Pembengkakan pada selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (virus meningitis).
  • Pembengkakan otak (ensefalitis).
  • Pembengkakan otot jantung (miokarditis).
  • Kelumpuhan.

Baca juga: Bagaimana Menjaga Kesehatan Bayi dari Infeksi Virus dan Bakteri?

Pencegahan

Anak paling rentan menularkan virus dalam tujuh hari pertama sejak sakit.

Tetapi, virus tersebut bisa tinggal di tubuh mereka selama berhari-hari atau berminggu-minggu dan menyebar melalui ludah atau kotoran mereka.

Jadi, lakukan langkah-langkah berikut untuk menurunkan kemungkinan penularan, baik dari anak ke orang lain maupun untuk mencegah anak tertular:

  • Cuci tangan dengan hati-hati, terutama setelah mengganti popok atau menyeka hidung anak. Bantu anak-anak menjaga tangan mereka tetap bersih.
  • Ajari anakuntuk menutup mulut dan hidung mereka saat bersin atau batuk. Tisu adalah yang terbaik, tetapi lengan baju mereka juga bisa digunakan.
  • Bersihkan dan disinfeksi permukaan dan barang bersama seperti mainan dan gagang pintu.
  • Jangan memeluk atau mencium seseorang yang menderita penyakit tangan, kaki, dan mulut untuk sementara. Jangan berbagi cangkir atau peralatan dengan mereka.
  • Jangan biarkan anak berkontak dengan anak-anak lain sampai gejalanya hilang.

Perawatan

Obat bebas yang dapat ditemukan di pasaran dapat membantu mengurangi gejala, seperti demam dan nyeri yang disebabkan oleh lesi di mulut (sariawan).

Tapi, jangan pernah berikan aspirin pada anak.

Selain itu, usahakan anak minum banyak cairan.

Sariawan dapat menyebabkan anak kesulitan menelan sehingga mungkin juga tidak mau minum banyak air dan makan.

Konsultasikan ke dokter jika terjadi kondisi berikut:

  • Anak tidak minum banyak air untuk tetap terhidrasi.
  • Gejala tidak membaik dalam 10 hari.
  • Kekebalan tubuh anak melemah.
  • Gejalanya bertambah parah.
  • Anak masih sangat kecil, terutama di bawah usia enam bulan.

Baca juga: Cegah Infeksi Kulit, Pria Juga Butuh Merawat Kuku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com