Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Tips Mencukur Bulu Kemaluan Pria Agar Tidak Terluka

Kompas.com - 04/05/2021, 20:20 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber mensxp

KOMPAS.com - Bulu kemaluan ada manfaatnya, sehingga beberapa dokter tidak menyarankan kita untuk membabatnya sampai licin.

Namun bila tidak beraturan, bagian itu juga bisa merepotkan dan menjadi sarang kuman. Karenanya kita perlu merapikannya untuk memastikan area itu tetap bersih dan sehat.

Selama ini ada anggapan hanya wanita yang perlu menjaga area vitalnya karena berbagai alasan, terutama penampilan. Namun sebenarnya pria pun perlu merawat bagian tersebut termasuk dengan rutin memangkasnya.

Pasalnya, bulu yang tumbuh di dekat penis ini dapat menjadi sarang kuman dan bakteri. Karena itu, rambut kemaluan butuh perhatian yang sama seperti jenggot atau kumis.

Pria perlu memperhatikan benar cara mencukur buku kemaluan yang baik dan sehat agar tidak terjadi infeksi. Salah perlakuan bisa menyebabkan infeksi dan ruam yang tentunya tidak menyenangkan.

Baca juga: Pahami Dulu Manfaat Rambut Kemaluan, Sebelum Mencukurnya

Ada tujuh hal penting yang harus diperhatikan ketika mencukur rambut kemaluan pria yakni:

  • Lakukan dalam posisi duduk

Kadang sulit menjangkau area tertentu untuk memastikan semua bagian tercukur dengan baik. Karena itu pria disarankan untuk memotong bulu pubisnya dalam posisi duduk.

Cara ini memberikan jangkauan yang lebih luas sehingga lebih leluasa menggerakkan gunting atau alat cukur. Selain itu, area tersebut akan terlihat jelas dan menekan risiko terluka saat bercukur.

  • Gunakan alat cukur yang berbeda

Bedakan alat cukur yang dipakai untuk rambut kemaluan dan rambut lain di area wajah. Alasannya tentu saja demi menjaga higienitas kedua wilayah yang berbeda itu.

Jangan lupa untuk mensterilkan alat cukur beberapa kali ketika sebelum dipakai. Bisa dengan menggunakan kapas yang diolesi alkohol atau produk after shave cukup banyak.

  • Jangan dicukur habis

Mencukur habis bulu di area kelamin merepotkan sekaligus tidak direkomendasikan. Rambut pubis memiliki manfaat tersendiri sehingga akan lebih baik jika dibiarkan tumbuh.

Pilihan lainnya, cukup potong pendek rambut kemaluan agar fungsinya tetap terjaga dan tetap merasa nyaman.

Selain itu, mencukur habis hanya akan meningkatkan risiko luka atau infeksi yang jelas berbahaya.

Baca juga: Apakah Harus Dicukur Habis? Ini Manfaat Bulu Kemaluan

  • Pakai krim cukur atau sabun

Balurkan krim cukur atau sabun sebelum mulai mencukur agar membuat kulit lebih lembut dan pori-porinya terbuka.

Kulit yang kering hanya akan meningkatkan risiko luka dan infeksi ketika bergesekan dengan alat cukur yang dipakai.

  • Mandi sesudahnya

Setelah mencukur, pria disarankan untuk segera mandi untuk membersihkan area kemaluannya.

Bukan hanya membilasanya dengan air, tapi mandilah dengan lengkap dan menggunakan sabun dan pembersih secara menyeluruh.

Tujuannya untuk memastikan tidak ada rambut atau sisa produk yang tertingggal. Selain itu, ruam atau luka bisa terasa ketika mandi sehingga bisa segera ditangani.

Baca juga: Mencukur Rambut Kemaluan, Latah karena Tren atau Memang Perlu?

  • Dinginkan dengan after shave

Produk after shave berfungsi sebagai disinfektan dan memberikan efek mendingingkan pada kulit pasca bercukur.

Aromanya yang segar juga memberikan efek menyenangkan dan membuat beberapa pria merasa lebih jantan.

Setelah itu, oleskan pelembab di area tersebut agar kulit lebih lembab dan segera pulih.

 

  • Jangan terburu-buru

Mencukur tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru. Lakukan perawatan area pribadi ini ketika senggang atau di hari libur.

Bagi orang yang tidak terbiasa, mencukur rambut kelamin bisa jadi proses yang rumit dan butuh kehati-hatian. Apalagi di sekitar daerah perineum yang memiliki banyak guratan dan tidak terlihat jelas.

Baca juga: Menghilangkan Bulu Kemaluan Tanpa Mencukur, Bagaimana Caranya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber mensxp
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com