Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Etika Membatalkan Pertunangan untuk Mengurangi Sakit Hati

Kompas.com - 27/05/2021, 16:27 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Membatalkan pertunangan pasti akan menyebabkan rasa sakit hati, kekecewaan dan kesedihan pada pasangan.

Walau hubungan tidak bisa dilanjutkan, namun paling tidak ada etika dasar yang bisa kita lakukan untuk mengurangi hal tersebut.

Pertunangan adalah fase penting dalam hubungan laki-laki dan perempuan sebelum berlanjut ke pernikahan. Biasanya ini ditandai dengan pemberian cincin pertunangan dan komunikasi keluarga kedua belah pihak.

Karena itu, membatalkan pertunangan memberikan efek yang jauh lebih besar dibandingkan putus hubungan pacaran. Apalagi jika hari pernikahan sudah ditentukan dan kabar soal itu sudah tersiar ke kolega dan sahabat.

Baca juga: Yuk, Simak Tips Pilih Cincin Pertunangan dan Pernikahan yang Tepat

Tentunya ada beberapa dampak yang pasti akan dirasakan termasuk emosional, psikis dan finansial.

Sayangnya, ada beberapa orang yang harus menguatkan tekad untuk membatalkan ikatan hubungannya demi masa depan yang lebih baik.

Untuk mengurangi dampak sakit hatinya, ada beberapa etika dasar yang bisa jadi panduan kita saat mantap untuk berpisah dengan tunangan dan membatalkan pernikahan.

Baca juga: Ketahui, 4 Hal yang Harus Dilakukan Saat Batal Menikah

  • Katakan alasannya dengan jujur

Sampaikan keinginan untuk berpisah kepada tunangan secara langsung, terbuka dan jujur. Beritahu soal penjelasan, bukan alasan, yang melatarbelakangi keputusan tersebut.

Gunakan kata ganti 'Saya' atau 'Aku' saat berbicara agar tidak terkesan menyalahkan orang lain. Apapun alasan yang dipakai tetap akan meninggalkan kekecewaan, namun sikap jujur akan menjadi cara kita menghargai mantan tunangan.

Jangan berusaha berbohong soal alasan tersebut karena dapat mengurangi rasa hormat dan integritas. Hargai hubungan yang telah dijalani dengan menyampaikan kebenarannya.

Ajak diskusi dengan tenang, bebas emosi dan tanpa pertengkaran untuk mengurangi sakit hati. Kita juga harus maklum dan memahami jika pasangan marah karena kejujuran yang disampaikan.

Baca juga: Batal Resepsi, Pasangan Ini Sumbangkan Katering pada Ratusan Orang

  • Cari lokasi yang tepat

Jangan pernah menggunakan telepon, surel, media sosial atau perantara lainnya untuk melakukan pembatalan pertunangan. Cara itu tidak pantas dilakukan untuk mengakhiri hubungan apalagi pertunangan.

Ilustrasi perhiasanshutterstock Ilustrasi perhiasan

Carilah lokasi yang privat dan tidak terbuka untuk membicarakan soal masa depan hubungan kita. Jangan melakukannya di restoran atau taman yang rawan perhatian banyak orang.

Pastikan untuk melakukannya berdua saja dengan pasangan tanpa kehadiran keluarga atau teman. Tujuannya agar tidak ada yang ikut campur dalam pembicaraan pribadi ini.

Baca juga: Sadari 12 Tanda Hubungan Asmara Menjadi Abusive

  • Kembalikan cincin pertunangan

Jika kita menjadi pihak yang menerima cincin dan melakukan pembatalan, sebaiknya kembalikan perhiasan tersebut. Namun jika kita yang memberikan dan membatalkan pertunangan, jangan langsung meminta pengembalian cincin tersebut.

Sebaiknya tunggu waktu yang lebih tenang untuk memutuskan soal cincin pengikat itu. Banyak orang lebih suka mengembalikanya daripada membawa kenangan menyakitkan.

Sebaliknya, ada pula yang tetap menyimpannya sebagai hadiah dan penanda akan perjalanan hidupnya.

Baca juga: Cegah Penyesalan, Pertimbangkan Dulu Ini Sebelum Menikah Muda

  • Beri tahu keluarga secara pribadi

Pertunangan bukan hanya melibatkan dua individu namun juga keluarga besarnya. Karena itu kita wajib memberitahukan langsung secara pribadi kepada keluarga yang bersangkutan.

Mereka berhak mendapatkan penjelasan meskipun tidak secara rinci. Tentunya akan ada banyak respon yang kita dapatkan termasuk kemarahan, kesedihan dan kekecewaan.

Namun, jangan biarkan keluarga memaksa kita mempertimbangkan kembali keputusan yang telah bulat ini.

Hargai keluarga dengan tidak memberikan pernyataan terbuka lewat media sosial atau di depan umum. Cara ini membantu kita menjaga hubungan baik meskipun batal bertalian keluarga karena pernikahan.

Baca juga: Waktu Ideal Persiapan Pernikahan

  • Batalkan persiapan pernikahan yang terlanjur dilakukan

Pertunangan adalah fase menunju pernikahan sehingga tak jarang banyak pasangan sudah memesan banyak hal untuk mempersiapkan acaranya.

Karena itu, akhir hubungan pertunangan mengharuskan kita untuk membatalkan berbagai vendor pernikahan yang sudah dipesan.

Jika kita yang mengakhiri pertunangan, ajukan diri untuk menyampaikan pembatalan itu ke vendor terkait. Anggap ini sebagai cara bertanggungjawab pada keputusan yang telah diambil.

Memaksakan mantan tunangan untuk membatalkannya hanya akan menambah sakit hati. Mungkin kita akan mengalami kerugian biaya namun tak perlu membahas detailnya agar tidak memperdalam kekecewaan.

Baca juga: 5 Pertanyaan yang Perlu Kamu Tanyakan pada Diri Sebelum Menikah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com