Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2021, 21:48 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Demikian penuturan Laura Morse, konselor profesional berlisensi di Atlanta, Amerika.

Cobalah mengajak mantan ke sebuah pertemuan keluarga atau memintanya untuk ikut kongkow dengan temanmu.

Lalu, biarkan keluarga dan teman yang menilai secara objektif apakah mantan ini "layak" untuk kita perjuangkan atau tidak.

Baca juga: Simak, 2 Pertimbangan Utama Sebelum Balik ke Pelukan Mantan

3. Menjaga batasan masing-masing

Deal breaker atau pemutus kesepakatan adalah batasan yang tidak bisa atau tidak mau kita langgar. Dan deal breaker inilah alasan yang menyebabkan hubungan berakhir, menurut Reece.

Sebagai contoh, jika kita ingin mengajak makan malam namun sang mantan menolak, maka itu adalah batasan yang tidak ingin dilanggar oleh mantan.

Reece menjelaskan setiap orang memiliki deal breaker. Tetapi deal breaker ini jarang disadari seseorang sampai akhirnya ia dihadapkan pada sebuah keputusan.

Sebelum balikan dengan mantan, kita perlu mengetahui hal-hal yang tidak kita inginkan, begitu pula hal yang tidak diinginkan mantan.

4. Menentukan keinginan kita

Tujuan dari suatu hubungan akan senantiasa berubah. Ketika kita mempertimbangkan untuk kembali berkencan dengan mantan, tidak mustahil jika hubungan itu tidak lagi sama seperti sebelumnya.

Kita perlu menentukan apa yang kita inginkan, dan apa yang mantan inginkan.

"Apakah hubungan konstan dan dapat diprediksi yang Anda inginkan, atau sekadar hubungan seksual?" sebut Morse.

Baca juga: 8 Tanda Mantan Kekasih Belum Move On dan Ingin Balikan

5. Tidak terpaku pada kenangan indah saja

Kita memiliki dorongan yang kuat untuk mempertahankan ikatan dengan mantan, meski hubungan itu hancur.

Fakta itu terungkap dari sebuah studi di tahun 2017 yang dimuat ke dalam jurnal Social Psychological and Personality Science.

Pastikan agar memori yang kita miliki tidak mengaburkan fakta sebenarnya dari hubungan yang kandas.

"Terkadang sisi negatif dari masa lalu kita terhapus dari ingatan kita, hanya menyisakan nostalgia dan emosi," jelas Morse.

Sebuah hubungan tidak berakhir tanpa sebab, jadi cobalah berfokus pada penyebab berakhirnya hubungan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com