Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Cokelat vs Beras Putih, Mana yang Lebih Sehat?

Kompas.com - 13/06/2021, 15:17 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

  • Serat makanan.
  • Mangan.
  • Magnesium.
  • Niasin.
  • Fosfor.
  • Vitamin B1 (tiamin) dan B6 (piridoksin).

Zat-zat ini juga merupakan karbohidrat kompleks, yang dapat membantu kita mengelola kolesterol dan menurunkan berat badan.

Beras cokelat juga dapat membuat kita merasa kenyang lebih lama, dan membantu kita yang memang sedang berusaha menurunkan berat badan,” kata Czerwony.

Namun, perlu diketahui bahwa beras cokelat ini lebih banyak mengandung arsenik, unsur beracun alami, yang terdapat dalam banyak makanan.

Kandungan arseniknya yang lebih tinggi ini dikarenakan pemrosesannya hanya satu kali dibanding beras putih.

Baca juga: Beras Cokelat Vs Beras Putih, Mana Lebih Sehat?

Apakah beras putih buruk untuk kesehatan?

Jika kita bertanya-tanya apakah beras putih buruk untuk kesehatan kita, maka jawaban singkatnya adalah tidak. Namun, dengan catatan jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Czerwony pun mengatakan bahwa beras putih bukanlah pilihan makanan terbaik untuk kita, namun juga tidak akan menyakiti kita.

Beras putih berfungsi sebagai sumber asam folat yang baik, yang direkomendasikan bagi wanita hamil untuk membantu perkembangan anak dalam kandungan.

Konsumsi beras putih juga direkomendasikan untuk ibu yang menyusui. Arsenik juga tidak ada pada beras putih setelah diproses.

Beras putih bisa menjadi pilihan untuk yang sedang menjalani diet rendah serat atau memiliki perut yang sensitif.

Namun, kekurangan dari beras putih adalah dapat membuat kadar gula darah kita melonjak. 

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa diet yang mengandung banyak nasi putih dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. 

Mengkombinasikan menu makanan

Jika kita tidak bisa memutuskan antara nasi merah dan nasi putih, kita bisa memilih keduanya.

Czerwony mengatakan dia sering menyarankan orang untuk mencampur beras, sehingga mendapatkan manfaat keduanya.

Dia juga menyarankan untuk mengeksplorasi potensi pengganti beras lainnya, yang bisa dicampurkan dengan beras atau pun tidak.

Baca juga: 11 Manfaat Makan Beras Cokelat, Termasuk Atasi Obesitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com