Karena proses pematangan semangka tidak terjadi lagi setelah dipanen, maka jika memilih semangka dengan bintik yang lebih putih kemungkinan kita akan mendapatkan semangka yang rasanya biasa saja.
Baca juga: Jus Buah Bit Membantu Penuaan dengan Lebih Sehat
Cara lain untuk memeriksa kematangan adalah dengan suara semangka saat kita mengetuknya.
Meskipun subjektif, namun metode ini sangat populer di kalangan penggemar semangka.
Faktanya, popularitas metode ini membuat para peneliti mengembangkan analisis getaran yang terbukti membantu mendeteksi kematangan semangka.
Semangka yang matang dan manis seharusnya memiliki suara yang dalam saat diketuk dengan tangan atau kepalan tangan. Jika memiliki suara hampa atau datar, kemungkinan semangka terlalu matang.
Memeriksa kekencangan semangka maksudnya mengacu pada ketahanan kulitnya.
Semangka matang seharusnya memiliki kulit tebal dan tidak mudah pecah saat ditekan, sementara kulit yang lembek menandakan semangka terlalu matang.
Selain itu, jika kita menggaruknya dengan jari atau kuku, kita seharusnya tidak dapat merusak kulitnya.
Ekor semangka mengacu pada potongan batang yang tetap menempel setelah buah dipanen.
Batang ini menghubungkan buah dengan bunga dan tanaman ke akarnya, berfungsi mengangkut air dan nutrisi yang memungkinkan semangka untuk tumbuh.
Batang yang hijau biasanya menunjukkan bahwa semangka dipanen terlalu dini dan tidak akan matang karena masih tumbuh. Sebaliknya, batang kering merujuk pada semangka yang matang dan manis.
Baca juga: Kenali, Manfaat Makan Buah Kiwi Setiap Hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.