Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 28/06/2021, 11:32 WIB

KOMPAS.com - Pulse oximeter adalah salah satu alat yang disarankan dimiliki oleh pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.

Ini merupakan alat tes yang digunakan untuk mengukur tingkat saturasi oksigen atau kadar oksigen dalam darah.

Adapun saturasi oksigen, menurut laman Verywell Health, mengacu pada berapa banyak oksigen yang dijenuhkan dalam hemoglobin. Hemoglobin adalah zat dalam darah yang mengikat oksigen untuk dibawa melalui aliran darah ke organ, jaringan, dan sel-sel tubuh.

Menurut Minnesota Department of Health, banyak orang dengan Covid-19 memiliki level oksigen rendah di dalam darah mereka. Level oksigen rendah menjadi peringatan perlunya ada perawatan medis.

Pulse oximeter bukan untuk mendeteksi apakah seseorang terinfeksi Covid-19. Namun, jika seseorang terinfeksi Covid-19, pulse oximeter dapat membantu orang tersebut memantau kondisi kesehatan mereka dan mengetahui apakah mereka butuh perawatan medis.

Ini bukan satu-satunya cara untuk mengetahui seberapa sakit orang yang terinfeksi Covid-19. Sebab, beberapa orang mungkin merasa sangat sakit padahal memiliki kadar oksigen yang baik, sementara beberapa orang lainnya mungkin merasa baik-baik saja tetapi memiliki kadar oksigen yang buruk.

Kadar oksigen mungkin rendah jika seseorang merasakan sesak napas, bernapas lebih cepat dari biasanya, atau merasa sakit untuk beraktivitas biasa, bahkan jika pulse oximeter mengatakan kadar oksigen mereka normal.

Baca juga: 2 Alat yang Diperlukan untuk Isolasi Mandiri Covid-19

Cara membaca tingkat saturasi oksigen

Lalu, berapa saturasi oksigen normal?

Tingkat saturasi oksigen normal biasanya berada di atas angka 95 persen. Tapi, beberapa orang dengan penyakit paru-paru kronis atau sleep apnea bisa memiliki kadar saturasi oksigen normal pada kisaran 90 persen.

Tulisan "SpO2" pada pulse oximeter menunjukkan persentase oksigen dalam darah kita. Jika tingkat saturasi oksigen di bawah 95 persen, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke