Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Asuh Orangtua di Jepang yang Bisa Kita Contoh

Kompas.com - 08/07/2021, 09:24 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

“Para ibu di Jepang biasanya menggendong anaknya ke mana pun, dengan tangan atau baby carrier. Kedekatan fisik seperti ini mengekspresikan kasih sayang seorang ibu, meski tidak ada ciuman atau pelukan. Bahkan, ada seorang ayah yang bermain ski sambil menggendong bayinya di punggung saat di Nagano” tulis Buechner.

Ia menambahkan bahwa mayoritas orangtua Jepang tidur bersama anak-anak mereka, dengan kedua orangtua di samping, sementara anak di tengah. Kebiasaan ini berlangsung hingga anak melewati masa prasekolah.

Baca juga: 5 Tips Pola Asuh Anak ala Kimbab Family

4. Anak diajarkan untuk mengendalikan diri

Menurut pengamatan Buechner, salah satu elemen penting dalam pola asuh anak di Jepang adalah pengendalian diri.

Sejak dini, orangtua di Jepang mengajarkan anak-anak untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan dalam keluarga, termasuk dalam lingkungan sekitar, meskipun itu berarti anak tidak dapat mengekspresikan kegelisahan ataupun kemarahan.

“Baik di restoran, museum, pusat perbelanjaan atau jalur pejalan kaki di tempat hiking popular, anak-anak di Jepang terlihat tenang dapat mengendalikan dirinya, tidak seperti putra saya yang berlarian melewati seorang nenek dengan tongkat dan berisik,” tulis Buechner.

Baca juga: Mengajak Anak Mengenal Diri melalui Art Therapy

5. Bekal, hal terpenting bagi ibu Jepang

Mayoritas ibu yang tinggal di perkotaan harus beradaptasi dengan kesibukannya dan membuat makanan yang mudah dibuat bagi anak-anaknya. Namun, ibu di Jepang selalu mengatur dan memperhatikan makanan mereka, apalagi jika sudah bicara tentang bento (bekal makan siang) anak.

Buechner menuliskan bahwa para ibu di Jepang tidak keberatan untuk bangun lebih awal dibanding anggota keluarganya yang lain untuk menyiapkan makanan sehat.

Mereka juga memastikan makanan dan lauk pauk di dalam bento terlihat berwarna-warni sehingga anak menghabiskan seluruh isinya.

“Para ibu di Jepang memiliki standar tinggi untuk bekal makan siang anak-anak mereka dan bangun lebih pagi untuk menyiapkan makanan sehat yang terlihat imut. Ikan, sayuran, tahu, rumput laut, dan onigri (nasi kepal) dibentuk menyerupai binatang atau tanaman,” tulis dia.

Baca juga: Anak Sulit Makan? Yuk, Buatkan Kreasi Bento

6. Tidak ada hal yang “sesuai untuk anak”

Jika mayoritas negara memiliki sertifikasi “khusus dewasa” sebagai peringatan bahwa suatu material mengandung kekerasan atau seksualitas, Jepang tidak begitu.

“Tidak ada seorang pun di Tokyo yang terlihat kaget saat trailer film Resident Evil diputar sebelum penayangan Toy Story 3. Senjata mainan yang terlihat ralistis dijual bebas di toko mainan. Bahkan, adegan seksual sering terlihat di komik,” tulisnya.

Apa alasannya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com