Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecanduan Alkohol Meningkatkan Risiko Kanker Hati

Kompas.com - 15/07/2021, 10:26 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Mengonsumsi alkohol sangat berkaitan erat dengan berbagai jenis penyakit, terutama kanker.

Hal tersebut juga ditemukan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal The Lancet Oncology bahwa lebih dari empat persen kasus baru kanker pada tahun 2020 disebabkan oleh konsumsi alkohol.

Para peneliti menganalisis data yang tersedia tentang pengonsumsian alkohol tingkat populasi pada tahun 2010 dan tahun 2020.

Mereka mengasumsikan selama periode 10 tahun konsumsi alkohol muncul berbagai jenis kanker seperti kanker mulut, kanker kerongkongan, kanker laring, kanker hati, dan kanker payudara yang banyak terjadi di antara wanita.

Dari 741.300 kasus kanker baru yang disebabkan karena alkohol, pria mewakili 568.700 kasus dan wanita menyumbang 172.600 kasus.

Baca juga: Studi Terbaru: Konsumsi Alkohol di AS Meningkat Saat Lockdown Covid-19

Hampir 47 persen dari kanker tersebut disebabkan oleh alkohol yang dikonsumsi secara berlebihan atau lebih dari enam gelas per hari.

Para peneliti mengungkapkan bahwa mengonsumsi dua hingga enam gelas alkohol per hari memiliki risiko sebesar 39,4 persen terhadap kanker.

Sementara, minum moderat dengan dua hingga lebih sedikit gelas per hari berkontribusi hampir 14 persen terhadap kanker.

"Kami perlu meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara konsumsi alkohol dan risiko kanker di antara pembuat kebijakan maupun masyarakat umum."

Demikian penuturan penulis studi yang juga merupakan seorang mahasiswa doktoral di Badan Internasional untuk Penelitian Kanker WHO, Harriet Rumgay.

Menurut dia, strategi kesehatan masyarakat seperti mengurangi ketersediaan alkohol, memberi label produk alkohol dengan peringatan kesehatan, dan larangan pemasaran dapat mengurangi tingkat kanker yang disebabkan oleh alkohol.

Baca juga: Cegah Kanker Hati, Cobalah Konsumsi Sejumlah Makanan Ini

Studi ini sayangnya tidak memperhitungkan beberapa kemungkinan konsumsi alkohol, misalnya, perubahan konsumsi alkohol sebelum dan sesudah tahun 2010.

Dengan menilai konsumsi alkohol pada tingkat populasi, penelitian ini juga tidak memperhitungkan faktor risiko lingkungan, fisiologis, genetik, dan sosial individu untuk mengembangkan kanker.

Meningkatnya kanker hati

Menurut American Cancer Society, kasus kanker akibat konsumsi alkohol tertinggi di Eropa tengah dan timur, serta Asia timur memperburuk hepatitis B yang menyebabkan kanker hepatoseluler atau hati.

"Kanker hepatoseluler adalah jenis kanker paling umum keenam di seluruh dunia yang angka kejadiannya meningkat," ungkap Justice.

"Konsumsi alkohol diketahui meningkatkan risiko kanker hepatoseluler di antara individu dengan obesitas, orang yang memiliki infeksi virus hepatitis B, C, atau yang merokok," lanjut dia.

Baca juga: 12 Ciri-Ciri Kanker Hati dan Penyebabnya

Studi tersebut menemukan bahwa tingkat hepatitis B dan kanker hati ini tinggi di kawasan Asia-Pasifik, terutama di kalangan pria.

Para peneliti mengungkapkan ada beberapa jalur biologis di mana minum alkohol dapat menyebabkan perkembangan kanker, termasuk DNA, protein, serta bagaimana etanol memetabolisme dan memengaruhi regulasi hormon.

Antara 28-45 persen orang Asia Timur, misalnya, membawa varian enzim ALDH2 yang telah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker di saluran aerodigestif bagian atas.

Faktor risiko lain yakni obesitas, diabetes, steroid anabolik, dan paparan aflatoksin atau racun yang dihasilkan oleh jamur yang dapat tumbuh pada jagung, kacang tanah dan biji-bijian lainnya.

Kasus kanker terendah di Afrika utara dan Asia barat seperti Arab Saudi atau Kuwait terjadi karena adanya kebijakan berbasis agama yang memastikan para penduduk untuk tidak mengonsumsi alkohol.

Baca juga: Awas, Minum Alkohol Jumlah Sedang Pun Tetap Pengaruhi Jantung

Di samping itu, para penulis menambahkan bahwa perkiraan kanker untuk tahun 2020 mungkin juga dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang mengganggu sistem kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com