Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Nyleneh Para Atlet Olimpiade dari Masa ke Masa

Kompas.com - 25/07/2021, 20:57 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

"Kami mengukur kecepatan setiap bagian tubuh, ukuran setiap bagian tubuh, dan di terowongan angin (wind tunnel) kami menguji semua jenis kain dan menetapkan kain berbeda ke bagian tubuh berbeda," sebut Harber.

Menurut salah satu ahli yang ikut mengerjakan setelan Swift Freeman, setelan itu menghasilkan pengurangan hambatan antara lima hingga 10 persen.

"Pada akhirnya, saya menikmati apa yang saya rasakan ketika berlari, meskipun saya memiliki keraguan tentang penampilan saya dengan pakaian tersebut," kata Freeman.

4. Trenchcoats musim dingin Tim Unified (Olimpiade Albertville 1992)

Olimpiade Albertville 1992 yang dihelat di musim dingin menyajikan tontonan unik.

Tim Unified yang berisi atlet dari enam negara bekas Republik Soviet --Rusia, Ukraina, Kazakhstan, Belarus, Uzbekistan, dan Armenia-- mengenakan trenchcoat atau jas hujan Balenciaga dengan corak warna berbeda-beda.

Kemungkinan tampilan ini diterapkan untuk merayakan berakhirnya Perang Dingin satu tahun sebelumnya.

5. Kacamata hitam Oakley Ato Boldon (Olimpiade Sydney 2000)

Oakley Overthetop saat dikenakan Ato BoldonOakley Oakley Overthetop saat dikenakan Ato Boldon
Kacamata yang memiliki desain aneh adalah hal yang wajar di tahun 2021.

Namun desain kacamata Oakley Overthetop yang dipakai Ato Boldon di Olimpiade Sydney 2000 kelewat nyeleneh dan terlalu futuristik, sehingga membuat publik terheran-heran kala itu.

Kacamata ini memiliki lensa berwarna merah dan gagang yang melewati bagian atas kepala.

Oakley mendesain Overthetop sebagai upaya kolaborasi dengan film Blade II yang dibintangi Wesley Snipes.

Dalam film tersebut, Snipes yang berperan sebagai Blade mengenakan kacamata Overthetop dengan sedikit ubahan.

Kacamata Overthetop kembali dirilis ulang di tahun ini dengan harga 2.000 dollar AS atau sekitar Rp 28,9 juta.

Padahal, saat diluncurkan di tahun 2000, harga kacamata ini hanyalah 185 dollar AS atau lebih kurang Rp 2,6 juta.

Baca juga: Kacamata Alien Oakley Dirilis Lagi, tapi Hanya 20 Buah

6. Lensa kontak Puma Linford Christie (Olimpiade Atlanta 1996)

Linford Christie dengan lensa kontak PumaAF Linford Christie dengan lensa kontak Puma
Sesaat sebelum bertanding di Olimpiade Atlanta, sprinter asal Inggris Linford Christie memakai lensa kontak Puma berukuran besar dan menunjukkannya kepada awak media.

Momen di mana Christie memamerkan lensa kontak tersebut sangat berarti bagi merek Puma.

Para ahli menyebutkan bahwa apa yang dilakukan Christie kala itu merupakan ambush marketing yang sempurna, mengingat sponsor resmi Olimpiade Atlanta bukanlah Puma, melainkan Reebok.

Di dunia pemasaran, istilah ambush marketing merujuk pada upaya atau perilaku sebuah merek untuk memanfaatkan popularitas dalam sebuah acara yang disponsori oleh merek lain.

"Anda mendapatkan halaman belakang tabloid. Itu adalah jenis iklan yang tidak dapat Anda beli," kata jurubicara Puma saat itu.

"Apa yang kami lakukan adalah memaksimalkan kontrak kami dengan seorang atlet di puncak ketenarannya."

Christie --yang mewakili Puma, bukan satu-satunya "pelaku" ambush marketing di Olimpiade Atlanta 1996.

Merek berlogo centang Nike juga mengekspos logo perusahaan secara besar-besaran dalam bentuk bendera, bahkan sampai membangun wisma atlet khusus Nike yang bersebelahan dengan wisma resmi Olimpiade.

7. Seragam basket Grateful Dead Lithuania (Olimpiade Barcelona 1992)

Seragam unik tim basket LithuaniaANDREW D. BERNSTEIN / NBAE Seragam unik tim basket Lithuania
Tim basket Lithuania berhasil menarik perhatian publik di Olimpiade Barcelona 1992.

Satu hal yang membuat tim ini menarik bukanlah gaya permainan mereka, melainkan seragam yang dikenakan para pemain.

Seragam tim basket Lithuania di ajang tersebut adalah kaus bermotif tie-dye dengan gambar tengkorak yang disponsori oleh band rock The Grateful Dead.

Singkat cerita, salah satu bintang tim basket Lithuania, Sarunas Marciulionis dan asisten pelatih Donnie Nelson menemui para personel The Grateful Dead dalam sebuah kesempatan di San Francisco.

Marciulionis menjanjikan sebagian besar gaji yang dia terima dari timnya Golden State Warriors akan digunakan untuk membantu mendanai negaranya dalam Olimpiade 1992.

Terinspirasi oleh tindakan sang pemain, The Grateful Dead menulis cek kepada asosiasi bola basket Lithuania sebesar 5.000 dollar AS dan memberi mereka izin untuk menjual merchandise resmi band.

Jurubicara band Dennis McNally mengklaim bahwa 20.000 kemeja terjual di minggu pertama.

Pendapatan dari penjualan merchandise akhirnya digunakan untuk mendanai partisipasi tim Lithuania di Olimpiade berikutnya pada tahun 1996 di Atlanta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com