Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu Ideal Jeda Bangun Tidur dan Minum Kopi Pagi

Kompas.com, Diperbarui 13/11/2022, 07:03 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Konsumsi kopi di pagi hari bagi sebagian orang adalah rutinitas yang dipercaya dapat meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan. Setelah menyeruput kopi pagi mereka pun merasa siap menjalani hari.

Namun, perlu diketahui bahwa ada baiknya kita memberikan jarak dari waktu bangun pagi  dengan minum kopi

Ada beberapa alasan kita perlu menunda secangkir kopi pertama kita di pagi hari. Salah satunya hal ini dapat membantu memperpanjang efek kafein sebagai pendorong yang membuat kita lebih waspada.

Selain itu, ini semua ada kaitannya dengan kortisol, hormon stres yang secara alami dilepaskan oleh tubuh setiap pagi, bersama dengan adrenalin. Hormon ini memberi kita energi dan membuat kita tetap berkonsentrasi dan waspada.

Baca juga: Susah Bangun Pagi, Coba 6 Cara Berikut Ini

"Kortisol biasanya mulai meningkat sekitar jam 4 pagi, seperti halnya epinefrin (adrenalin), untuk membuat kita siap untuk menjalani hari itu," kata Steven Gundry, MD, ahli bedah kardiotoraks.

"Keduanya menyebabkan gula darah naik, jadi kita punya banyak bahan bakar yang tersedia."

Jika kita menambahkan energi alami yang kita dapatkan dari kafein, kedua stimulan tersebut sebenarnya dapat berbenturan dan membuat kita justru merasa lebih gelisah dari biasanya.

"Ada beberapa studi yang menyebutkan, tidak mengombinasi kafein dan puncak waktu kortisol sehingga tidak saling berhadapan dan memiliki efek negatif dalam tubuh [seperti kegelisahan]," kata Tracy Lockwood Beckerman, ahli gizi di New York.

"Pada dasarnya kita ingin kafein dalam kopi berfungsi sebagai pemeran utama dan tidak terpengaruh oleh efek kuat kortisol," ungkap Laura Cipullo, ahli diet dan penulis Women's Health Body Clock Diet.

Karenanya, batasi minum kopi saat baru bangun tidur.

Baca juga: Minum Terlalu Banyak Kafein Picu Perasaan Cemas, Ini Alasannya

Cipullo menyarankan kita untuk mengonsumsi kopi sekitar tiga hingga empat jam setelah bangun tidur, masa ketika kadar kortisol mulai turun.

Namun, apabila kita merasa jeda itu terlalu lama, kita bisa mengikuti saran dari Beckerman yang membolehkan untuk mengonsumsi kopi sekitar satu jam setelah bangun tidur.

Kewaspadaan dan konsentrasi yang diturunkan dari kortisol cenderung memuncak 30 hingga 45 menit setelah bangun tidur. Oleh karena itu, menunggu sekitar satu jam akan memberi kita efek kafein yang sebenarnya.

Selain untuk mengoptimalkan peran kafein, menerapkan waktu tunggu minum kopi setelah bangun tidur juga baik untuk mencegah penyakit yang berkaitan dengan sistem pencernaan.

Lebih jauh lagi, minum kopi di pagi hari saat perut kosong dan dilakukan terus menerus maka akan merusak sistem pencernaan, mengubah sistem saraf, dan membuat ritme sirkadian kita rusak.

Baca juga: Simak, Sederet Manfaat Minum Air Putih saat Perut Kosong 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau