Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tanda Kita Mengendalikan Pasangan dan Cara Menghentikannya

Kompas.com - 18/08/2021, 13:19 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Your Tango

KOMPAS.com - Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa kita dan pasangan selalu bertengkar, bahkan ketika kita merasa sedang memberikan nasihat yang baik untuknya, tapi ia tak pernah mendengarkan.

Mungkin hubungan kita tidak seperti dulu lagi, dan kita terus berusaha "memperbaikinya" dengan tindakan dan tawaran yang terus kita lakukan namun hasilnya nihil.

Sebelum menimpakan kesalahan pada pasangan, pernahkah kita berpikir bahwa kita mungkin berada dalam hubungan yang mengendalikan, tetapi kitalah yang menjadi pasangan yang pegang kendali tersebut?

Berikut adalah 7 tanda bahwa kita merupakan pasangan pengendali dalam suatu hubungan.

Baca juga: Pasangan Suami-Istri yang Intim Secara Seksual Lebih Rukun, Benarkah?

1. Kita selalu mengkritik pasangan 

Sesuatu yang kita pikir hanya saran sederhana ternyata dapat segera berubah menjadi rentetan masalah yang kita miliki dengan pasangan.

2. Kita mengisolasi pasangan dari teman dan keluarga

Kita memang tidak bermaksud apa-apa dengan itu. Namun, justru kita merasa melakukan hal terbaik untuk pasangan.

Nyatanya, kita telah menjauhkan dia dari orang-orang dalam kehidupannya yang dapat dia mintai dukungan dan pengertian, terutama saat kita selalu mengkritiknya.

Baca juga: Kenali, Rasa yang Terus Muncul dalam Hubungan Toksik

3. Kita mengancam akan meninggalkan hubungan atau menyakiti diri sendiri

Dengan melakukan itu, kita membuat hubungan bersyarat, dimana kita menetapkan harapan yang tidak realistis dengan menjadikan mengakhiri hubungan sebagai alasan, ketika hal-hal tidak berjalan sesuai keinginan.

4. Kita selalu membuat pasangan harus membalas budi

Pasangan kita tidak akan pernah bisa menang, karena kita terus-menerus mencari rasa terima kasih untuk hal-hal yang paling sederhana, bahkan mengharapkan dia untuk membalas budi setelah kita melakukan hal yang sama untuknya.

Baca juga: Tindakan yang Dilakukan Orang Narsis untuk Menyudahi Hubungan

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi

5. Kita terus-menerus membuat pasangan merasa bersalah

Tidak ada orang yang ingin merasa bersalah karena membuat pasangannya merasa sengsara, tetapi itulah yang kita lakukan dalam hubungan.

Sungguh, kita adalah seorang manipulator utama. Dengan melakukan ini, pasangan yang kita klaim cinta tidak memiliki kekuatan dalam hubungan apapun.

Baca juga: Kalimat Gaslighting yang Sering Tidak Disadari, Hati-hati

6. Kita terlalu cemburu

Kita selalu memeriksa akun media sosial pasangan untuk melihat apakah dia sedang berhubungan dengan orang lain atau tidak. Dan kita tidak membiarkannya memuji orang lain.

Ini mungkin tampak sopan dan polos pada awalnya, tetapi seiring waktu bisa menjadi sangat menakutkan sesuai dengan bagaimana kita bertindak.

7. Kita tidak pernah memberinya waktu untuk sendirian

Kita melemahkan kekuatan pasangan dengan menuntut dia menghabiskan seluruh waktu luangnya dengan kita.

Baca juga: Begini Caranya Minta Maaf pada Orang yang Pernah Disakiti di Masa Lalu

Cara berhenti menjadi pasangan pengendali

1. Cari tahu bagaimana dan mengapa jenis perilaku ini muncul.

Tindakan kita ini kemungkinan muncul karena stres yang kita alami atau kecemasan yang tidak pernah diatasi.

Di sisi yang lebih serius, mungkin ada beberapa trauma psikologis yang merusak harga diri kita yang tidak pernah kita tangani.

Jika itu kemungkinan yang terjadi, ada baiknya kita untuk mencari tempat konseling untuk mengungkap masalah tersebut.

2. Ingat: itu hal-hal kecil

Buat beberapa tindakan kecil yang dapat kita lakukan untuk mengubah hubungan tersebut menjadi lebih baik.

Mulai dari melakukan sesuatu yang baik tanpa mengharapkan imbalan, atau hanya memberi pasangan kita waktu luang untuk melakukan hobi tanpa membuat dia sedih atau bersalah.

Hal sederhana ini akan banyak membantu mengurangi ketegangan yang menyelimuti hubungan kita.

Baca juga: 4 Macam Hobi Bareng yang Bisa Hangatkan Hubungan Suami Istri

3. Mencari bantuan

Hubungi konselor pernikahan jika merasa tidak dapat melakukan perubahan ini sendiri, atau stres dan kecemasan yang dirasakan terlalu berlebihan dan kita belum dapat mengubah perilaku tersebut.

Pasangan kita akan sangat berterima kasih jika kita mengambil langkah ini. Percayalah bahwa dia mencintai kita.

4. Hormati keinginan pasangan 

Di sisi lain, jika pasangan memilih untuk berpisah meskipun kita berniat untuk memperbaiki diri, ingatlah ini adalah pilihannya.

Kesalahan kita bisa saja terlalu besar, sehingga kita tidak bisa lagi menyelamatkan hubungan ini.

Namun tak apa, kita bisa tetap memperbaiki dan mempersiapkan diri untuk hubungan berikutnya agar lebih baik lagi dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Baca juga: 6 Tips Atasi Depresi akibat Putus Cinta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com