KOMPAS.com - Beberapa jenis makanan hasil fermentasi kembali populer seiring tingginya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan tubuh di masa pandemi.
Makanan hasil fermentasi berperan penting dalam kesehatan usus dan menumbuhkan bakteri baik.
Sebuah penelitian di Tanzania menunjukkan, bubur yang terbuat dari biji-bijian yang difermentasi dapat mengurangi risiko diare pada anak-anak sebesar 33 persen.
Bakteri aktif, ragi, dan zat lain akan membuat makanan hasil fermentasi menjadi sumber yang kaya vitamin A, vitamin B12, vitamin K, tiamin, niasin, serta lisin dan metionin (asam pembentuk protein).
Di berbagai negara di dunia, setidaknya ada satu hidangan hasil fermentasi yang merupakan bagian dari warisan budaya di negara itu. Kami sudah merangkumnya untukmu di bawah ini.
Baca juga: 4 Makanan Fermentasi yang Baik untuk Pencernaan
1. Tempe (Indonesia)
Makanan kaya protein ini merupakan salah satu makanan fermentasi khas tanah air yang sudah dikenal dunia.
Tempe diproses dari kacang kedelai yang difermentasi, dan sudah ada di masyarakat Jawa sejak berabad lalu.
2. Natto (Jepang)
Natto adalah makanan hasil fermentasi asal Jepang yang populer. Makanan ini dibuat dari bahan kedelai dan memiliki sifat anti peradangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.