Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2021, 12:11 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Hypebeast

Sistem berbasis cam dan tuas membutuhkan lebih banyak tenaga untuk beroperasi dibandingkan sistem column wheel.

Sebab, hammer atau palu untuk me-reset waktu akan dikokang sebelum kronograf dihentikan dan disetel ulang.

Baca juga: Menunjukkan Fase Bulan, Ini Keistimewaan Jam Tangan Moonphase

Perbedaan lain dalam desain mesin jam tangan kronograf bisa dilihat dari bagaimana roda mesin jam digabungkan bersama roda kronograf.

Ada tiga sistem berbeda yang digunakan untuk memadukan roda kronograf dengan roda mesin arloji.

Sistem pertama yaitu horizontal clutch, di mana dua roda gigi diletakkan pada bidang yang sama agar saling bertautan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Horomariobro (@horomariobro)

Ketika tombol start kronograf ditekan, roda dengan gigi besar di sebelah kiri akan berayun dan bergerak seiringan dengan chrono wheel di sebelah kanan untuk mengaktifkan kronograf.

Jika fungsi kronograf dinonaktifkan, maka roda sebelah kiri akan bergerak ke arah lain, tidak mengikuti gerakan chrono wheel.

"Terkadang ketika kita mengaktifkan kronograf, kita melihat sedikit goyangan pada jarum, hanya sesaat ketika jarum mulai bergerak," tutur Roberts.

"Hal itu tidak membuat selisih besar karena goyangan tersebut terjadi dalam waktu kurang dari 1/5 detik, sehingga kita tidak akan melihat adanya perbedaan waktu."

Sistem kedua dikenal sebagai rocking bar atau oscillating pinion, dengan menggunakan gigi pinion yang bergerak tidak teratur.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by TIMEFORUM ?????????? (@timeforum.co.kr)

"Gigi pinion itu akan bergerak tidak teratur, tergantung apakah kita mengaktifkan atau menghentikan kronograf," terang Roberts.

"Sistem oscillating pinion ada di mesin Valjoux 7750, jadi mungkin ada lebih banyak jam tangan kronograf dengan oscillating pinion daripada sistem lainnya."

"Kolektor arloji cenderung tidak menyukai oscillating pinion karena tidak terlihat elegan dan ini adalah sistem yang kasar, mengandalkan poros yang goyah," imbuhnya.

"Tetapi sistem itu bekerja sangat baik, sangat efektif dan sangat murah untuk dirancang dibandingkan sistem roda gigi yang membutuhkan lebih banyak bagian."

Sistem terakhir adalah vertical clutch yang melibatkan dua pelat. Satu pelat digerakkan oleh rangkaian roda gigi arloji, dan satu pelat lainnya akan berada dalam kondisi diam ketika kronograf tidak diaktifkan.

Saat pengguna mengaktifkan kronograf, pelat yang berada di atas akan jatuh ke pelat di bawah.

Sistem pengoperasian ini disukai karena membuat jarum detik kronograf bergerak secara mulus.

Namun karena sistem vertical clutch memerlukan banyak ruang, jam tangan dengan sistem tersebut cenderung memiliki desain yang tebal.

Begitu pengguna menghentikan fungsi kronograf dengan menekan pusher di bagian atas, maka roda gigi kronograf akan bergerak menjauh dari rangkaian roda gigi arloji.

Sementara itu, jika kita menekan pusher di bawah untuk mengatur ulang waktu, reset hammer akan membuat jarum kronograf kembali ke angka 0.

Karena berbagai kerumitan tersebut, jam tangan kronograf mekanis memiliki harga lebih tinggi karena dianggap karya seni yang menunjukkan kepiawaian pembuatnya.

Baca juga: Ini 20 Jam Tangan Termahal di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com