Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Orangtua Sebelum Beri Nama Anak

Kompas.com - 07/10/2021, 08:13 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memberikan nama pada anak merupakan salah satu keputusan penting bagi orangtua.

Maka, tidak heran jika sebagian besar anak pasti memiliki nama dengan arti yang baik, sebagai bentuk doa dan harapan dari orangtua mereka.

Meski demikian, memberikan nama anak dengan memiliki arti yang baik saja tidaklah cukup.

Orangtua juga perlu memerhatikan apakah nama tersebut sudah tepat dan tidak terlalu panjang.

Salah satunya untuk memudahkan proses administrasi yang mungkin dibutuhkan untuk sang buah hati kelak.

Misalnya dalam kasus di Desa Ngujuran, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, di mana seorang bocah berusia tiga tahun kesulitan memiliki akta kelahiran akibat memiliki nama yang terlalu panjang.

Baca juga: Miliki Nama 19 Kata, Anak Asal Tuban Sulit Punya Akta Kelahiran, Sang Ayah Surati Presiden Jokowi

Bocah tersebut diketahui memiliki nama yang tersusun dari 19 kata, yakni "Rangga Madhipa Sutra Jiwa Cordosega Akre Askhala Mughal Ilkhanat Akbar Sahara Pi-Thariq Ziyad Syaifudin Quthuz Khoshala Sura Talenta".

Rangga yang lahir pada 6 Januari 2019 itu belum memiliki akta lahir ataupun dokumen kependudukan lain yang sah dari Pemerintah, karena namanya terlalu panjang.

Sedangkan, aplikasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Ditjen Dukcapil Kemendagri hanya menyediakan penulisan nama maksimal 55 karakter, dan tak bisa lebih.

Lantas, bagaimana seharusnya orangtua memberikan nama anak dengan tepat, namun tetap memiliki arti yang baik?

Nah, melansir dari laman Cosmopolitan, berikut lima hal yang perlu diperhatikan oleh para calon orangtua sebelum memutuskan untuk memberikan nama pada anak.

1. Pertimbangkan popularitas nama 

Memberikan anak nama yang sedang menjadi tren memang tampak lebih keren.

Tetapi, menurut pakar penamaan bayi BabyCentre, Lorna Marsh, hal itu juga bisa menjadi begitu rumit.

Karena, bisa saja nama anak kita akan sama dengan nama teman-temannya di sekolah suatu saat nanti.

Kondisi ini akan membuat anak berjuang untuk menonjolkan dirinya dengan nama yang populer tersebut.

"Kita juga mungkin tidak ingin nama anak kita menjadi tren yang cepat berlalu," kata dia sambil menyoroti masalah lain dengan memilih sesuatu yang sangat populer saat itu.

Baca juga: Nama Anak Terlau Panjang Sulit Punya Akta Kelahiran, Dukcapil: Maksimal 55 Karakter!

Di sisi lain, Lorna mengatakan, memiliki nama yang relatif umum juga bisa menjadi keuntungan.

Manfaat memberi anak kita dengan nama yang lebih dikenal akan lebih kecil kemungkinannya untuk menemukan kesalahan ejaan dan pengucapan.

Apalagi, orang-orang biasanya suka dengan nama yang sudah akrab terdengar di telinga mereka.

2. Bertahan lama hingga anak dewasa

"Bicara tentang umur panjang, ingatlah bahwa nama anak kita harus bertahan lama hingga dewasa," kata dia.

Lorna mengungkapkan, nama yang sangat imut seperti "Bunny" akan cocok untuk anak laki-laki saat dia masih bayi.

Tetapi, itu mungkin tidak memiliki daya tarik yang sama ketika dia sudah tumbuh menjadi pria yang matang dan dewasa.

3. Pastikan keseluruhan nama cocok

Sebelum memberikan nama pada anak, sebaiknya ucapkan nama pilihan kita itu dengan lantang berkali-kali, demi mengetahui keseluruhan namanya sudah terasa cocok.

"Nama depan, nama tengah atau nama belakang, dan nama keluarga semuanya harus terdengar benar ketika diucapkan dengan keras," kata Lorna.

Baca juga: Ini Saran dari Dukcapil Terkait Nama Anak agar Mudah Urus Dokumen

Hal itu dilakukan untuk memastikan agar kita tidak memberi anak kombinasi nama yang terdengar aneh atau sama sekali tidak cocok satu dengan yang lain.

"Hati-hati dengan kemungkinan jebakan apa pun dalam tampilan nama-nama itu juga," tambah dia.

4. Pertimbangkan nama panggilannya

Mempertimbangkan nama panggilan anak juga penting.

Menurut Lorna, jika kita akan mencari nama panggilan yang sedikit tidak biasa, pastikan itu juga tidak mendominasi bagian dari nama lainnya. Dan itu poin yang adil.

"Pikirkanlah juga baik-baik tentang bagaimana nama itu bisa dipersingkat atau diubah," kata dia.

5. Pilih ejaan nama dengan bijak

"Pastikan saja kita tidak memberi anak kita nama dengan ejaan yang sangat tidak biasa, sehingga membaca alfabet fonetik selama setiap panggilan telepon menjadi beban seumur hidup," ungkap Lorna.

"Selain itu, pertimbangkan apakah ejaan namanya membuat orang seringkali salah mengungkapkannya," tutur dia.

Lorna pun mendorong para calon orangtua untuk mengingat bahwa anak-anak akan membawa makna tersendiri pada nama mereka, dan menjadikan nama itu sebagai milik mereka hingga dewasa.

Baca juga: Sering Jadi Guyonan, Bisakah Coret Nama Anak dari Kartu Keluarga Tanpa Diketahui?

Jadi, lebih baik untuk fokus pada potensi positif dari nama itu daripada sekadar menghilangkannya dengan hal-hal negatif.

"Yang paling penting adalah bertanya pada diri sendiri apakah nama itu cocok dengan kita. Bagaimana perasaan kita saat memanggil nama itu," kata dia.

"Atau, apakah kita pikir itu nama yang bagus jika kita mendengar orang lain memanggilnya untuk anak mereka."

"Jika kita merasa senang dengan kedua skenario ini dan telah menghindari jebakan yang jelas, maka lakukanlah," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com