Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mengapa Kita Tidak Harus Berkencan dengan Orang Setipe

Kompas.com - 09/10/2021, 12:23 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Brides

KOMPAS.com - Sebagian besar orang menetapkan standar sesuai tipenya masing-masing saat memilih calon pasangan untuk diajak berkencan.

Ada yang tertarik pada tipe fisik atau kepribadian yang sama, ada pula yang memilih berdasar hobi dan minat yang paling sesuai dengan kita.

Tetapi, apa pun preferensi kita saat ini, kita sebaiknya mempertimbangkan kembali prasyarat tersebut dan menyadari bahwa berkencan dengan seseorang yang bukan tipe kita bisa sangat bermanfaat.

Faktanya, para ahli mengatakan bahwa perbedaan itu justru bisa menjadi kunci untuk mengembangkan hubungan yang lebih bermakna dan memuaskan.

Alasan berkencan sesuai tipe

Menurut para ahli, ada banyak hal yang membentuk alasan mengapa kita tertarik pada tipe tertentu.

Dari perspektif evolusi, misalnya, berpasangan adalah cara untuk bertahan hidup, bukan mencari cinta dan ketertarikan.

"Pada hari-hari awal keberadaan manusia, hidup itu singkat dan brutal. Mereka yang memilih pasangan pria yang sehat, kuat, dan mampu memberikan perlindungan, serta akses ke sumber daya, lebih mungkin untuk bertahan hidup."

Demikian penuturan psikolog klinis dan Direktur Curry Psychology Group di Newport Beach, di California, Dr Shannon Curry.

"Dan mereka yang memilih pasangan wanita yang sehat dan subur lebih mungkin untuk melanjutkan garis keturunan genetik mereka," lanjut dia.

Lalu, ada riwayat pribadi seseorang yang perlu dipertimbangkan.

"Kita juga cenderung memilih pasangan berdasarkan pengalaman awal dengan orangtua atau pengasuh utama lainnya," terang Curry.

Interaksi ini memberi informasi soal rasa harga diri dan harapan kita terhadap perilaku orang lain, yang terbawa hingga dewasa.

Tidak adanya salah satu dari orang dewasa juga dapat meninggalkan bekas dan memengaruhi tipe calon pasangan kita.

"Ketika kita tumbuh dengan kasih sayang dan perhatian, kita belajar bahwa kita layak untuk dicintai dan mengharapkan orang lain untuk memperlakukan kita dengan perhatian dan kebaikan," katanya.

Di sisi lain, jika kita dikelilingi oleh rasa sakit dan ketakutan, kita mungkin menganggap ini sebagai hal yang normal juga.

"Konon, dari perspektif neurologis, otak kita menyukai jalan pintas. Sudah menjadi naluri manusia untuk mencari pola dan beroperasi sesuai dengan pola tersebut," terang seorang psikoterapis, Tina B. Tessina, PhD.

Dan akhirnya, kita mungkin akan berkencan dengan orang-orang yang tipenya sesuai preferensi kita.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Pemula Sebelum Kencan Online

Tidak berkencan sesuai tipe

Setelah mengetahui alasan mengapa banyak orang harus berkencan sesuai dengan tipe mereka, maka kita juga harus memahami kenapa kita tidak harus berkencan sesuai tipe.

• Berkencan dengan tipe itu sangat membatasi diri kita

Jika kita hanya berkencan dengan tipe orang tertentu, maka kita membatasi jumlah orang yang berpotensi cocok untuk kita.

Dan meskipun kita tidak boleh menurunkan standar, kita juga harus membuka pikiran dan memberi orang lain kesempatan meskipun mereka tidak selalu termasuk dalam kategori setipe.

"Secara statistik, jika kita membatasi teman kencan, peluang kita untuk bertemu seseorang yang juga memiliki ciri-ciri kepribadian yang kondusif untuk kebahagiaan abadi berkurang secara signifikan," ungkap Curry.

• Cepat menilai seseorang

Jika kita hanya berkencan dengan orang yang kita anggap sebagai tipe ideal, maka kita akan cepat menilai seseorang sebelum kita banyak mengenalnya.

Dan di dunia aplikasi atau kencan online saat ini, jarang ada calon pasangan yang memberikan informasi mengenai dirinya secara lengkap.

Sehingga, kita mungkin melewatkan pertemuan dengan seseorang yang benar-benar hebat karena buru-buru melewatkannya hanya gara-gara beda tipe.

"Begitu kita sadar bahwa berkencan dengan orang sesuai tipe kita tidak sama dengan kebahagiaan, kita akan membuka mata bahwa apa yang akrab belum tentu baik," kata psikolog yang berbasis di California, Diane Strachowski, EdD.

"Cobalah untuk tidak menilai orang dengan cepat, tetapi biarkan hubungan itu tumbuh dan menjadi lebih baik, serta nyaman dengan perubahan," sambung dia.

• Terjebak dalam pola hubungan yang tidak sehat

Alasan penting lainnya mengapa kita sebaiknya mencoba berkencan dengan seseorang yang bukan tipe kita adalah karena hal itu dapat membantu mematahkan pola hubungan yang merugikan.

Bahkan, kita mungkin tidak menyadari bahwa kita berkencan dengan jenis orang yang sama lagi padahal sebelumnya selalu kandas.

"Karena itu, jika kita pernah mengalami pola pengalaman kencan yang kacau, tidak jujur, kasar, atau tidak peduli, sebaiknya mencari jenis pasangan dengan tipe yang lain," terang Curry.

• Menantang zona nyaman

"Ketika kita secara konsisten memilih orang yang sesuai dengan tipe, kita akan kehilangan pada gambaran besarnya," ungkap seorang terapis perkawinan dan keluarga di Glastonbury, di Connecticut, Julie Ingenohl.

Ingenohl pun menyarankan agar kita dapat memilih sampai kita menemukan seseorang yang bukan tipe ideal kita. Kemudian, gali lebih dalam mengenai informasi orang tersebut.

• Tidak benar-benar tahu orang yang tepat

Tipe ideal kita mungkin sebenarnya tidak cocok untuk kita, meskipun kita mungkin ingin bertemu dengan seseorang yang memiliki minat dan latar belakang yang sama. 

Maka dari itu, penting untuk tetap berpikiran terbuka. Kuncinya adalah meluangkan waktu untuk menganalisis hubungan masa lalu dan mencari kesamaan.

Misalnya, apakah kita cenderung tertarik pada seseorang yang awalnya sangat kuat, dan kemudian membuat kita takut dalam beberapa minggu.

Atau, apakah kita terus mengejar seseorang yang lebih menyendiri, jauh dari kita, dan sebagainya.

Kunci dari hubungan yang memuaskan

Dalam hal kepuasan hubungan, Curry merujuk pada karya psikolog Ty Tashiro, yang mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian yang memiliki tingkat keramahan tinggi (baik hati, toleran), stabilitas emosional, dan tingkat pencarian kebaruan yang lebih rendah.

"Meskipun sifat-sifat ini mungkin tidak terdengar seseksi kombinasi ketampanan, kekayaan, dan petualangan, namun hal itu menunjukan keintiman dan kepuasan seksual yang paling kuat," jelasnya.

Demikian pula, psikolog John dan Julie Gottman telah meneliti pasangan selama lebih dari lima dekade untuk mempelajari bahwa keintiman dan kepuasan seksual makin kuat ketika pasangan selaras dengan kebutuhan satu sama lain.

Orang-orang yang mendekati hubungan dari [keterikatan] yang aman juga percaya bahwa mereka pantas mendapatkan cinta dan mereka akan menemukan cinta.

Selain itu, orang-orang dengan gaya keterikatan yang aman tahu bagaimana menyeimbangkan hidup mereka sebagai pasangan dan kehidupan mereka sendiri di luar hubungan.

Baca juga: Pertanyaan yang Sebaiknya Diajukan saat Kencan Pertama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com