Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kacamata Langka Berhiaskan Berlian dan Zamrud Ditawarkan Rp 48 Miliar

Kompas.com, 12 Oktober 2021, 11:26 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Dua kacamata yang berhiaskan berlian dengan lensa zamrud langka, yang konon adalah peninggalan Pangeran India tidak dikenal, akan dilelang di London, Inggris akhir bulan ini.

Menurut rumah lelang Sotheby's -selaku penyelenggara lelang, kacamata dengan bingkai era Mughal itu berasal dari sekitar tahun 1890.

Baca juga: Balai Lelang Sothebys Lepas 50 Sepatu Nike dan Jordan Langka

Masing-masing kacamata ini akan ditawarkan mulai harga 2 juta dollar AS atau sekitar Rp 28 miliar dan 3,4 juta dollar AS atau Rp 48 miliar.

Menjelang masa penjualan, untuk pertama kalinya kacamata tersebut akan dipamerkan, mulai bulan Oktober di Hong Kong dan London.

"Penguasaan teknis pemotong, kejeniusan pengerjaannya, hingga bagaimana pola untuk kacamata ini, terlihat sangat berbeda dari yang pernah ada sebelumnya."

Demikian kata Ketua Sotheby's untuk wilayah Timur Tengah dan India, Edward Gibbs.

Baca juga: Bella Hadid Akan Lelang Item Fesyen untuk Amal

Tidak jelas siapa yang membuat kacamata ini, tetapi mungkin milik dinasti Mughal, yang berkuasa pada abad ke-16 dan ke-17, dan dikenal dengan pencapaian artistik, serta seni arsitektur yang kaya.

"Kualitas dan kemurnian batu permata itu luar biasa, dan batu sebesar ini tidak diragukan lagi merupakan simpanan seorang kaisar," tambah Gibbs.

Kacamata berlian itu diperkirakan berasal dari tambang Golconda di India selatan. Sementara, zamrud yang berbentuk tetesan air mata berasal dari satu zamrud alami Kolombia.

DOKUMENTASI Sotheby’s Kacamata berlian itu diperkirakan berasal dari tambang Golconda di India selatan. Sementara, zamrud yang berbentuk tetesan air mata berasal dari satu zamrud alami Kolombia.
Kacamata berlian itu diperkirakan berasal dari tambang Golconda di India selatan. Sementara, zamrud yang berbentuk tetesan air mata berasal dari satu zamrud alami Kolombia.

"Jika lensa biasa hanya berfungsi untuk meningkatkan pengelihatan, lensa zamrud ini adalah bantuan untuk pencerahan spiritual."

Baca juga: Virgil Abloh Lelang Kolaborasi Air Jordan 4 untuk Amal

"Diyakini kaca mata ini memiliki kekuatan ajaib untuk menyembuhkan dan menangkal kejahatan," kata Gibbs.

Berdasarkan penjelasan rumah lelang tersebut, "kebangkitan paling terkenal" dari kacamata semacam ini dikisahkan dalam sejarah dan mitologi tulisan Pliny the Elder, "Natural History".

Buku tersebut merupakan peninggalan Kekaisaran Romawi, yang pada salah satu bagiannya mengisahkan bagaimana Sang Kaisar, Nero menyaksikan kontes gladiator dengan bantuan lensa batu alam berwarna hijau.

Tutor Kaisa Nero, Seneca dikenal sebagai pakar dalam bidang pembiasan cahaya, cermin, dan optik, dan apa yang digunakan Nero diyakini sebagai salah satu kacamata pertama.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau