Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Manfaat Mandi Air Panas Sama seperti Berolahraga?

Kompas.com, 20 Oktober 2021, 16:59 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mandi air panas membuat suhu tubuh kita meningkat, berkeringat, dan mengalami peningkatan detak jantung.

Ini adalah respons fisik yang mirip seperti ketika seseorang berolahraga.

Memiliki respons yang sama, apakah manfaat mandi air panas juga sama dengan berolahraga?

Dalam Journal of Applied Physiology yang dipublikasikan pada Desember 2020, para peneliti mendapati bahwa mandi air panas secara teratur memberikan banyak manfaat kesehatan yang sama dengan olahraga intensitas sedang.

Sebuah studi kecil dalam ulasan tersebut pernah membandingkan aktivitas bersepeda selama dua bulan, atau tiga kali seminggu selama 30 menit, dengan mandi air panas dalam jumlah waktu yang sama.

Hasilnya, kedua aktivitas menghasilkan peningkatan kebugaran kardiorespirasi dan kesehatan pembuluh darah yang sama pada pria dewasa muda yang tidak banyak bergerak.

Baca juga: Bolehkah Mandi Saat Demam?

Manfaat mandi air panas

Meski berdasarkan studi tersebut mandi air panas dan aktivitas olahraga menghasilkan peningkatan kebugaran respirasi dan kesehatan pembuluh darah, apakah aktivitas olahraga bisa digantikan hanya dengan mandi air panas?

Ahli jantung olahraga John Higgins, MD dari McGovern Medical School di UTHealth di Houston, menyebutkan lima manfaat mandi air panas yang dapat dirasakan tubuh:

1. Mandi air panas meningkatkan aliran dan tekanan darah

Berolahraga dapat menjaga kesehatan pembuluh darah. Namun, sebuah penelitian ternyata mendapati hasil yang sama dari mandi air panas.FREEPIK/SENIVPETRO Berolahraga dapat menjaga kesehatan pembuluh darah. Namun, sebuah penelitian ternyata mendapati hasil yang sama dari mandi air panas.
Berolahraga dapat menjaga kesehatan pembuluh darah.

Namun, sebuah penelitian ternyata mendapati hasil yang sama dari mandi air panas.

Seperti studi The Journal of Physiology yang dilakukan pada Juni 2016, menemukan bahwa mandi air panas selama delapan minggu secara teratur dapat membantu mengurangi kekakuan pembuluh darah arteri dan menurunkan tekanan darah pada orang dewasa muda yang tidak banyak bergerak.

"Mandi air panas meningkatkan aliran darah, tidak hanya ke kulit tetapi juga ke organ vital lainnya," kata Higgins, seorang dokter yang terlibat dalam studi tersebut.

Higgins menjelaskan, peningkatan aliran darah tersebjt mendorong produksi oksida nitrat lebih banyak, yang menjaga dinding pembuluh darah tetap halus serta mencegah peradangan dan pembentukan plak.

Peningkatan pelebaran pembuluh darah juga menyebabkan penurunan tekanan darah.

Baca juga: 6 Cara Alami Turunkan Tekanan Darah, Sudah Tahu?

2. Mandi air panas meningkatkan detak jantung

Sama dengan saat berlari cepat, mandi air panas ternyata juga mampu meningkatkan detak jantung seseorang.UNSPLASH/GABIN VALLET Sama dengan saat berlari cepat, mandi air panas ternyata juga mampu meningkatkan detak jantung seseorang.
Sama dengan saat berlari cepat, mandi air panas ternyata juga mampu meningkatkan detak jantung seseorang.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau