Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Gejala Penyakit Menular Seksual yang Tak Boleh Diabaikan

Kompas.com, 22 Oktober 2021, 20:11 WIB
Nabilla Tashandra

Editor


KOMPAS.com - Sexually Transmitted Diseases atau Penyakit Menular Seksual adalah kondisi serius yang dapat berkembang pada individu yang melakukan hubungan intim tanpa pengaman.

Gejala Penyakit Menular Seksual termasuk gatal dan sensasi terbakar di area genital.

Menurut Cleveland Clinic, beberapa jenis Penyakit Menular Seksual termasuk herpes genital, HIV/AIDS, klamidia, sifilis, gonore atau kencing nanah, vaginitis, dan lainnya.

Sayangnya, Penyakit Menular Seksual tak selalu menunjukkan gejala, sehingga seseorang bisa saja sudah terkena dan tidak mengetahuinya.

Penyakit Menular Seksual dapat diobati menggunakan obat dan beberapa kasus dapat sembuh sepenuhnya.

Baca juga: Remaja Rentan Tertular HIV/AIDS, Ini yang Perlu Diketahui!

Apa itu Penyakit Menular Seksual (PMS)?

Penyakit Menular Seksual adalah infeksi yang bisa ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui aktivitas seksual vaginal, oral, dan anal.PEXELS/RON LACH Penyakit Menular Seksual adalah infeksi yang bisa ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui aktivitas seksual vaginal, oral, dan anal.
Penyakit Menular Seksual adalah infeksi yang bisa ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui aktivitas seksual vaginal, oral, dan anal.

Menurut Mayo Clinic, bakteri, virus atau parasit yang menyebabkan Penyakit Menular Seksual dapat berpindah dari satu orang ke orang lain melalui darah, air mani, atau vagina, serta cairan tubuh lainnya.

Namun, terkadang infeksi ini dapat ditularkan secara nonseksual, seperti dari ibu ke bayinya selama kehamilan atau persalinan, atau melalui transfusi darah atau jarum suntik bersama.

Baca juga: Mengenal Gejala Gonore, Kompllikasi, dan Pengobatannya

Gejala Penyakit Menular Seksual

Seseorang mungkin tidak menunjukkan gejala Penyakit Menular Seksual. Jadi, penting untuk melakukan tes secara teratur, terutama bagi individu yang aktif secara seksual.UNSPLASH/ROMINA FARIAS Seseorang mungkin tidak menunjukkan gejala Penyakit Menular Seksual. Jadi, penting untuk melakukan tes secara teratur, terutama bagi individu yang aktif secara seksual.
Seseorang mungkin tidak menunjukkan gejala Penyakit Menular Seksual. Jadi, penting untuk melakukan tes secara teratur, terutama bagi individu yang aktif secara seksual.

Sebab, seseorang bisa saja menularkan Penyakit Menular Seksual tanpa menyadarinya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), merekomendasikan skrining gonore dan klamidia, misalnya, dilakukan oleh orang berusia di bawah 25 tahun.

Menurut Urology Care Foundation, berikut beberapa gejala Penyakit Menular Seksual.

Gejala Penyakit Menular Seksual pada pria dan wanita meliputi:

  • Sensasi terbakar atau gatal pada penis dan vagina
  • Keluar cairan dari penis, pada wanita bisa mengalami bau yang keluar dari vagina
  • Nyeri di sekitar panggul
  • Keluar darah dari vagina yang tidak normal
  • Luka, benjolan atau lecet pada penis atau vagina, anus, atau mulut
  • Sensasi terbakar dan nyeri saat buang air kecil atau besar
  • Kebutuhan untuk sering ke kamar mandi
  • Nyeri perut bagian bawah
  • Pada wanita, terasa nyeri di dalam saat berhubungan

Jika merasakan gejala-gejala tersebut, segera hubungi penyedia layanan keseahatan untuk mencari tahu apakah Penyakit Menular Seksual.

Penyedia layanan kesehatan biasanya akan menanyakan gejala dan riwayat seksual. Jawablah dengan jujur sehingga bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Perawatan Penyakit Menular Seksual tepat waktu tak hanya dapat menyembuhkannya, tetapi juga mengurangi gejala, mengurangi risiko penularan ke anggota keluarga, serta membantu menjaga kesehatan.

Baca juga: Mungkinkah Tertular Penyakit Menular Seksual dari Toilet Umum?

Mencegah Penyakit Menular Seksual

Mempelajari gejala Penyakit Menular Seksual dapat membantu mencegahnya. Segera dapatkan pengobatan jika melihat gejala.SHUTTERSTOCK Mempelajari gejala Penyakit Menular Seksual dapat membantu mencegahnya. Segera dapatkan pengobatan jika melihat gejala.
Tidak berhubungan intim, selain dengan pasangan resmi, adalah cara untuk mencegah Penyakit Menular Seksual.

Namun, bagi mereka yang aktif secara seksual, beberapa tindakan dapat menjadi mencegah Penyakit Menular Seksual, yakni:

  • Menggunakan kondom setiap berhubungan
  • Berhubungan hanya dengan satu orang (monogami), sebab setiap pasangan baru dapat meningkatkan risiko terkena Penyakit Menular Seksual.
  • Berhati-hati memilih pasangan.
  • Jangan berhubungan intim jika mencurigai pasangan menderita Penyakit Menular Seksual.
  • Lakukan pemeriksaan Penyakit Menular Seksual secara teratur untuk membantu mencegah penyebaran infeksi.
  • Hindari alkohol atau obat-obatan sebelum berhubungan intim. Sebab, orang yang mabuk dapat terlibat dalam perilaku seksual berisiko yang menyebabkan Penyakit Menular Seksual.
  • Pelajari gejala Penyakit Menular Seksual. Segera dapatkan pengobatan jika melihat gejalanya.
  • Banyak mempelajari Penyakit Menular Seksual. Semakin banyak tahu, semakin mampu kita melindungi diri dan pasangan dari kemungkinan terkena Penyakit Menular Seksual.

Baca juga: 10 Manfaat Memakai Kondom Saat Berhubungan Seks

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau