Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 2 November 2021, 14:34 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dari sekian banyak pola diet yang menjadi tren, diet puasa atau Intermittent Fasting menjadi salah satu yang paling populer.

Memang, pola diet satu ini tidak membatasi kelompok makanan tertentu, membuat mereka yang melakukannya bisa memakan apa pun, asalkan dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Diet ini juga bisa dilanjutkan dengan diet lain seperti diet rendah karbohidrat dan keto untuk mempercepat prosses penurunan berat badan.

Nah, meski terbilang aman untuk dilakukan, apakah diet ini menguntungkan untuk semua orang?

Baca juga: 6 Metode Diet Puasa yang Jadi Primadona

Untuk mengetahui lebih dalam soal intermittent fasting dan manfaatnya, simak paparan dari coach Gaya Hidup dan Kesehatan Luke Coutinho, berikut ini.

Apa itu intermittent fasting?

Intermittent fasting sebenarnya hanyalah versi modifikasi dari cara puasa tradisional, dengan adanya periode makan dan puasa.

Biasanya, periode makan dalam diet jenis ini dilakukan dari 6-8 jam, diikuti oleh puasa selama 14-16 jam.

Jadi, seseorang yang mengikuti tren diet ini harus mengonsumsi semua kalori dalam sehari di dalam jendela makan dan berpuasa selama sisa periode tersebut.

Intermittent fasting terbagi dari beberapa jenis, misalnya 6/8, 14/10, puasa bergantian selang-seling dan lain-lain.

Baca juga: Diet Puasa Tak Terlalu Bermanfaat untuk Menurunkan Berat Badan

Pilihannya amat tergantung pada kebugaran fisik dan tujuan akhir yang ingin kita capai, entah itu menurunkan berat badan, atau hanya ingin mengontrol kadar gula darah, menurunkan kolesterol, hingga meningkatkan potensi umur panjang.

Bisakah dilakukan oleh semua orang?

Biasanya, orang yang menjalani diet puasa melewatkan sarapan dan makan malam lebih awal agar sesuai dengan asupan kalori hariannya.

Namun, Luke berpendapat, melewatkan sarapan mungkin bukan hal yang ideal untuk dilakukan semua orang.

Pasalnya, sebagian orang mungkin mendapat manfaat bagi kesehatan tubuhnya dari sarapan, sementara yang lain mungkin tidak mendapatkan manfaat apa pun jika melewatkannya.

Perlu diingat, sarapan dianggap sebagai waktu makan terpenting dalam rutinitas makan kita.

Sarapan yang sehat di pagi hari juga dapat membantu meningkatkan metabolisme, memberi energi, dan membantu membakar kalori sepanjang hari.

Baca juga: Hati-hati, 9 Potensi Efek Samping dari Diet Puasa

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau