Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2021, 14:34 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Memang, beberapa orang dapat melewatkannya namun tetap lancar beraktivitas, tapi beberaa orang lain akan kesulitan.

Karena itu, Luke menyarankan untuk mendengarkan "suara tubuh" sendiri dan bertindak sesuai kebutuhannya masing-masing.

Bagaimana solusinya?

"Saya kenal dengan orang sehat yang sarapan dan orang sehat yang tidak. Jadi, mulailah mendengarkan tubuh kita," tulis dia dalam unggahan di akun Instagram-nya.

"Orang-orang yang memaksakan diri jarang mencapai tujuan mereka dan malah menjadi lebih frustrasi karena intermittent fasting tidak berhasil untuk mereka dalam jangka panjang," tambahnya.

Ia juga mengatakan, beberapa orang memang merasa lapar di pagi hari dan intermittent fasting akan membuat mereka frustrasi.

Jika seperti itu, lebih baik makan daripada merusak harinya sendiri.

Baca juga: Diet Puasa Picu Lenyapnya Massa Otot, Benarkah?

Lalu Jika makan di malam sebelumnya, mungkin kita akan sarapan setelah jam 10 pagi karena kemungkinan kita tidak merasa lapar di pagi hari.

Namun jika makan malam di sebelumnya dilakukan sebelum matahari terbenam, pasti kita akan merasa lapar di pagi hari.

Menurut Luke, hal itu akan tergantung pada apa yang kita rasakan dan bagaimana kita merencanakan hari. Jadi, jika merasa lapar makan, makan saja.

Intinya, meski benar intermittent fasting adalah rencana diet yang aman dan efektif membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan, bukan berarti pola diet ini cocok bagi semua orang.

Sebab, setiap individu memiliki kondisi kesehatan dan kebutuhan tubuh berbeda. Jadi, apa yang berhasil untuk orang lain belum tentu berhasil bagi kita.

Karena itu, -lagi-lagi, lebih baik dengarkan tubuh sendiri dan lakukan apa yang memang cocok untuk kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com