Biasanya, orang yang menjalani diet puasa melewatkan sarapan dan makan malam lebih awal agar sesuai dengan asupan kalori hariannya.
Namun, Luke berpendapat, melewatkan sarapan mungkin bukan hal yang ideal untuk dilakukan semua orang.
Pasalnya, sebagian orang mungkin mendapat manfaat bagi kesehatan tubuhnya dari sarapan, sementara yang lain mungkin tidak mendapatkan manfaat apa pun jika melewatkannya.
Perlu diingat, sarapan dianggap sebagai waktu makan terpenting dalam rutinitas makan kita.
Sarapan yang sehat di pagi hari juga dapat membantu meningkatkan metabolisme, memberi energi, dan membantu membakar kalori sepanjang hari.
Baca juga: Hati-hati, 9 Potensi Efek Samping dari Diet Puasa
Memang, beberapa orang dapat melewatkannya namun tetap lancar beraktivitas, tapi beberaa orang lain akan kesulitan.
Karena itu, Luke menyarankan untuk mendengarkan "suara tubuh" sendiri dan bertindak sesuai kebutuhannya masing-masing.
"Saya kenal dengan orang sehat yang sarapan dan orang sehat yang tidak. Jadi, mulailah mendengarkan tubuh kita," tulis dia dalam unggahan di akun Instagram-nya.
"Orang-orang yang memaksakan diri jarang mencapai tujuan mereka dan malah menjadi lebih frustrasi karena intermittent fasting tidak berhasil untuk mereka dalam jangka panjang," tambahnya.
Ia juga mengatakan, beberapa orang memang merasa lapar di pagi hari dan intermittent fasting akan membuat mereka frustrasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.