Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 Tips Pintar Menyimpan Uang dari Orang Kaya di Dunia

Kompas.com - 20/11/2021, 12:03 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Cari pemasukan dari manapun

Sebuah studi lima tahun tentang jutawan mandiri menemukan bahwa mayoritas dari mereka memiliki banyak sumber pendapatan, mulai dari penyewaan real estat, investasi pasar saham hingga bisnis sampingan.

Bahkan 65 persen jutawan memiliki tiga sumber, 45 persen memiliki empat sumber, dan 29 persen memiliki lima sumber pendapatan atau lebih.

“Semakin banyak sumber pendapatan yang dapat Anda ciptakan dalam hidup, semakin aman rumah keuangan Anda,” tulis penulis studi tersebut.

Bahkan komedian Jay Leno, yang kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai 400 juta dolar AS atau Rp 5,67 triliun, memilik dua sumber pendapatan sejak awal karirnya.

"Saya akan menyimpan satu dan saya akan membelanjakan pendapatan satu lagi, biasanya yang saya belanjakan diambil dari pendapatan yang lebih kecil,” kata Leno kepada CNBC.

Beli barang yang membuat kita bahagia

Habiskan uang untuk passion kita, bukan yang lainnya. Itulah mantra yang membantu pengacara dan coach kekayaan Adeola Omole mengubah hutang 70.000 dolar AS-nya menjadi kekayaan bersih tujuh digit dalam waktu kurang dari tiga tahun.

“Singkatnya, itu berarti kita harus mulai membelanjakan uang untuk hal-hal yang membuat senang dan bersemangat,” kata Omole kepada Business Insider.

Menurutnya, setiap pengeluaran tambahan yang tidak menambah nilai dalam hidup harus dikurangi atau dihilangkan sama sekali.

Baca juga: 4 Hal Utama yang Bedakan Orang Kaya dan Orang Kelas Menengah

Menabung otomatis

Ryan Stewman, seorang jutawan dan penulis buku laris Elevator to the Top, mengatakan bahwa trik menabungnya adalah menarik uang secara otomatis dari gajinya untuk dimasukkan ke rekening tabungan.

“Ketika saya masih muda, itu 25 dolar AS seminggu. Sekarang sekitar 1.000 dolar AS per minggu. Saya tidak pernah melewatkan uangnya, dan saya tidak bisa melihatnya di rekening tabungan tanpa login,” katanya kepada Santander Bank.

Menurut Stewman, kita bahkan tidak akan menyadari bahwa uang itu hilang. Lalu, saat tabungan bertambah, kita dapat menggunakannya untuk berinvestasi di saham atau melakukan pembayaran ekstra untuk hipotek atau pinjaman lainnya.

Berteman dekat dengan orang-orang sukses

Steve Siebold, multi-jutawan dan penulis dari How Rich People Think merekomendasikan untuk mengelilingi diri dengan orang-orang yang berbagi tujuan keuangan dan memotivasi kita untuk mencapainya.

“Kedekatan pada orang-orang yang lebih sukses dari Anda memiliki potensi untuk memperluas pemikiran dan meningkatkan penghasilan,” ujarnya.

Baca juga: Ingin Menabung tapi Gaji Kecil? Begini Caranya...

Patuhi aturan 50-30-20

Kyle Taylor dari The Penny Hoarder mengatakan kepada CNBC Make It bahwa dia menghasilkan jutaan dalam hitungan tahun berkat aturan "50-30-20 persen".

Dengan menggunakan rumus ini, ia menyisihkan 50 persen dari uang yang diperolehnya untuk tabungan dan kebutuhan seperti sewa dan bahan makanan, 30 persen untuk pembelian gaya hidup seperti pakaian baru, dan 20 persen untuk kegiatan menyenangkan seperti konser atau makan di luar.

Jangan membuat anggaran

Salah satu penulis buku terlaris New York Times sekaligus pendiri FinnishRich.com David Bach, merekomendasikan kita untuk tidak membuat anggaran.

“Lebih baik, otomatisasi kehidupan finansial. Anda tidak akan gagal,” ujarnya.
Selain gaji yang disetorkan secara otomatis, ia juga merekomendasikan untuk mengotomatisasi semua tagihan, termasuk pembayaran mobil, pembayaran hipotek, dan tagihan kartu kredit.

Hindari “want spending

Istilah "want spending” atau “pengeluaran keinginan” adalah sesuatu yang harus dihindari menurut Tom Corley, seorang ahli penciptaan kekayaan.

“Menurut data Biro Sensus, ada sekitar 30 juta orang yang menghasilkan uang lebih dari yang mereka butuhkan, tetapi bagaimanapun juga, tetap ada yang miskin,” jelas Corley.

“Orang-orang ini terlibat dalam sesuatu yang disebut pengeluaran keinginan. Mereka menghabiskan lebih banyak uang daripada yang mereka hasilkan untuk keinginan mereka,” tambahnya.

Biasanya, orang-orang ini memiliki ciri-ciri menyerah pada kepuasan instan, mengorbankan tabungan untuk membeli barang yang diinginkannya sekarang juga, menghabiskan terlalu banyak uang dengan memesan makanan atau makan di luar, serta berhutang untuk membiayai standar hidupnya.

Jadi, “want spender” ini membuat dirinya sendiri miskin dengan merasionalkan keinginan mereka untuk menghabiskan pengeluarannya dalam berbagai cara.

Jangan meminjamkan uang pada sahabat atau keluarga

Memang sulit. Pasalnya, jika tidak melakukannya, akan ada ketegangan, dan jika melakukannya, kita mungkin tidak akan pernah mendapatkan kembali uang yang kita pinjamkan dan mendapati diri membenci sahabat atau keluarga.

“Anda akan kehilangan teman dan uang Anda, padahal Anda bukan bank,” kata Bach.

Selain itu, meminjamkan uang pada teman dan keluarga akan membuat kita sulit menetapkan batasan pembayaran apalagi menagihnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com