Menurut dia, ini adalah tanda-tanda kekakuan yang berlebihan, yang justru dapat merusak kemajuan, dan menyebabkan munculnya rasa bersalah.
Dia mengatakan, sebaliknya pikirkan tentang tujuan jangka panjang dan berkelanjutan dari program latihan yang sudah dijalani.
Matthews lalu menyarankan untuk merencanakan relaksasi dan kesenangan selama liburan sehingga pada saatnya nanti kita memiliki lebih banyak energi untuk kembali berolahraga.
Matthews mengatakan, jika khawatir bakal menjadi rentan dan tersiksa dengan rasa bersalah, atau pun kecemasan terkait dengan liburan, maka mungkin akan membantu jika kita mulai memikirkan rencana sebelumnya.
Baca juga: Perbedaan Mobilitas dan Fleksibilitas Kebugaran
Sehingga nantinya akan lebih mudah untuk melepaskan tekanan saat menjalani liburan, tanpa pusing dengan jadwal olahraga dan menu diet.
“Gangguan liburan bakal terjadi karena banyak orang terlalu khawatir untuk menyimpang dari rutinitas, dan kemudian merasa bersalah."
"Padahal, disadari atau tidak, kondisi inilah yang justru bakal menyebabkan lebih banyak gangguan,” kata dia.
Kita dapat mempersiapkan acara besar dengan makan lebih banyak makanan sehat di pagi hari -misalnya.
"Ini akan mengurangi stres, dan hidangan dalam liburan pun bakal terasa lebih 'menyenangkan'," kata dia.
"Prioritaskan protein sebelumnya," sambung Matthews.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.