Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Ratu Elizabeth Menghadapi Kesedihan Kala Ditinggal yang Tersayang

Kompas.com - 17/12/2021, 13:28 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber People

KOMPAS.com - Ratu Elizabeth menghadapi banyak kesedihan dalam hidupnya beberapa waktu belakangan.

Pimpinan monarki Inggris itu belum lama ditinggalkan oleh suaminya yang sudah menemaninya selama 73 tahun, Pangeran Philip pada April lalu. Tak lama setelahnya, sahabat dekat sekaligus penasihat pribadinya, Sir Michael Oswald juga tutup usia.

Cucu tersayangnya, Pangeran Harry juga secara kontroversial memutuskan untuk melepas status bangsawan dan pindah ke Amerika Serikat. Kepergiannya bersama Meghan Markel itu menuai sejumlah pemberitaan negatif soal konflik internal anggota kerajaan.

Dengan usia memasuki 95 tahun, Ratu Elizabeth memang telah kehilangan banyak orang terdekatnya.

Kepergian Pangeran Philip menjadi salah satu yang paling berpengaruh, karena perannya yang cukup dominan baik secara personal maupun dalam hal kerajaan.

Baca juga: Kesedihan Berlarut Akibat Kematian Orang Terdekat, Apakah Normal?

Saat ini, bisa dibilang Ratu Elizabeth hidup tanpa orang terdekat yang mengenalnya dan menemaminya sejak muda. Namun wanita pecinta anjing ini terlihat tetap tegar dan tak terpengaruh oleh kesedihan tersebut.

Ingrid Seward, penulis biografi kerajaan, mengatakan ratu memiliki kemampuan yang sangat baik untuk memilah antara perannya dalam keluarga dan masyarakat. Ratu disebut sangat cermat memprioritaskan mana urusan yang harus ditangani atau ditunda terlebih dulu.

Demikian pula ketika ia harus menghadapi konflik pribadi akibat kesedihan setelah ditinggal orang tersayang. Ia tak pernah terlihat goyah atau kehilangan kemampuan karena kesedihannya, seperti apapun kehilangan yang dirasakan.

"Dia tidak akan membiarkan hal-hal mempengaruhi dirinya. Dia disiplin secara mental dan itu telah membantunya selama 70 tahun ini," ujar Seward, dikutip dari People.

Menurutnya, Nenek Pangeran William ini memastikan dirinya dapat menangani semua hal dan tidak membiarkan kesedihan membanjiri dirinya.

Kemampuan tersebut menjadi keunggulannya agar tetap bisa mengabdi pada tugas kerajaan hingga di usia senja.

Baca juga: Ratu Elizabeth Terus Menyibukkan Diri Sejak Pangeran Philip Meninggal

Ratu Elizabeth enggan merasa terpuruk dan tetap bersikap realistis menghadapi kondisi terbarunya.

"Sifatnya yang apatis dan fleksibel membuatnya bisa menerima kehilangan, juga temperamen dan keyakinan agamanya. Bagi saya, dia bisa bertahan untuk beberapa waktu."

Ratu sedianya bakal merayakan Natal keluarga kerajaan di Sandringham House, di Norfolk. Setelah itu, ia akan tinggal di lokasi tersebut sampai peringatan kematian ayahnya Raja George VI pada 6 Februari mendatang. 

Perayaan tersebut sekaligus menandai kali pertama Ratu Elizabeth melakukannya tanpa didampingi Pangeran Philip di sisinya.

"Dia akan sangat kehilangan pendampingan Pangeran Philip, tapi dia orang yang sangat tabah," ujar salah satu orang terdekatnya, yang enggan dikutip namanya.

Baca juga: Ratu Elizabeth Hapus Air Mata Sebelum Upacara Pemakaman Pangeran Philip

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber People
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com