Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal yang Harus Dipahami Pasangan Sebelum Jalani Program Bayi Tabung

Kompas.com - 23/12/2021, 15:15 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Beberapa waktu setelahnya, embrio akan ditempatkan kembali di rahim untuk berkembang menjadi janin jika berhasil.

Perlu pemeriksaan kesehatan lengkap sebelumnya

Pasangan yang berniat menjalani program bayi tabung harus dipastikan dalam kondisi sehat.

Pemeriksaan kesehatan menyeluruh sangat diperlukan termasuk memastikan risiko tekanan darah tinggi atau diabetes.

“Mencapai berat badan yang sehat, membatasi asupan alkohol, dan berhenti merokok dan penggunaan zat lainnya dapat sangat meningkatkan tingkat keberhasilan IVF,” kata Deidre D. Gunn, M.D.

Ia merupakan asisten profesor endokrinologi reproduksi dan infertilitas di University of Alabama di Birmingham, Inggris.

Risiko mengalami efek samping

Pasangan yang menjalani program bayi tabung akan mengalami banyak efek samping, khususnya wanita. Kita akan cenderung lebih emosional karena tubuh diberi asupan hormon tambahan selama progra IVF.

"Efek samping fisik ringan seperti tekanan, kram atau kembung di daerah panggul, nyeri payudara, dan ketidaknyamanan akibat suntikan kesuburan juga dapat terjadi," kata David Diaz, MD.

Diaz adalah pakar endokrinologi reproduksi dan ahli kesuburan di MemorialCare Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, California.

Dalam sejumlah kasus, program bayi tabung dapat memicu  sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), ketika obat kesuburan menyebabkan seorang wanita menghasilkan terlalu banyak telur.

Gejalanya bisa termasuk penambahan berat badan, sakit parah atau bengkak di perut, pusing, sesak napas, mual, dan muntah.

Risiko komplikasi kehamilan dan melahirkan

Memiliki lebih dari satu embrio yang ditanamkan selama program bayi tabung meningkatkan peluang untuk hamil kembar.

Kondisi ini juga memicu risiko persalinan prematur dan berat badan lahir rendah.

Selain itu, ada sejumlah risiko lain yang harus dikonsultasikan kepada dokter sebelum memutuskan menjalani program bayi tabung.

Bukan jaminan kehamilan

Tingkat keberhasilan program bayi tabung cukup tinggi namun tidak menjamin kita akan langsung hamil setelahnya.

Ada yang sukses hamil dalam satu kali percobaan namun ada yang butuh banyak proses pengulangan.

Baca juga: Tak Perlu Ragu Ikut Program Bayi Tabung di Indonesia

Keberhasilan program bayi tabung sangat ditentukan usia kita dan pasangan.

Data nasional terbaru dari Society for Assisted Reproductive Technology (SART) menunjukkan, tingkat keberhasilan IVF berkisar 48 persen untuk wanita di bawah usia 35 tahun. Risiko kesuksesannya turun menjadi hanya 3 persen untuk wanita di atas usia 42 tahun.

Kalkulator kesuburan SART dapat membantu memprediksi peluang keberhasilan program bayi tabung berdasarkan situasi pribadi dan diagnosis kesuburan dengan pasangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com