Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/01/2022, 13:35 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

“Hanya karena kita tidak memiliki efek samping setelah suntikan utama, tidak berarti kita tidak akan memilikinya setelah booster, dan sebaliknya,” tambah dia.

Baca juga: Vaksinasi Booster Segera Dimulai, Apakah Kita Perlu Mendapatkannya?

Sementara itu, Beth Oller -dokter keluarga yang berpraktik di Stockton, Kansas, AS, mengatakan, sebagian besar efek samping yang dia temukan adalah sakit lengan.

Kendati demikian, Dr. Schaffner mengungkapkan, reaksinya terhadap booster yang dia alami sedikit lebih buruk dari injeksi sebelumnya.

Dia mengaku, lengannya sakit selama tiga hari, bukan dua hari serpeti pada injeksi utama. Kondisi yang lantas membuatnya tidur lebih awal dari biasanya.

Efek samping serius jarang terjadi

Memang, sebelumnya ada beberapa laporan tentang beberapa efek samping yang serius seperti anafilaksis (reaksi alergi yang terkadang mengancam jiwa) dan pembekuan darah pada vaksin Covid-19 awal.

Tetapi, kondisi ini sangat jarang terjadi. CDC pun memperkirakan bahwa anafilaksis terjadi pada tidak lebih dari 2-5 orang per satu juta jiwa saat vaksin awal.

Sementara itu, sebuah studi pada Desember 2021 yang diterbitkan di The Lancet menyebut, sekitar lima persen penerima vaksin mengalami reaksi serius.

Namun, reaksi itu terbatas pada efek samping umum, seperti kedinginan dan kelelahan.

“Kami tidak mendengar salah satu dari efek samping serius ini meningkat karena booster,” kata Dr. Hsu.

Mencampur dan menyamakan vaksin 

CDC pun menyatakan bahwa kita tidak perlu menerima booster dengan merek vaksin yang sama dengan yang diterima sebelumnya.

Misalnya, jika kita mendapatkan dua injeksi Pfizer sebagai vaksin utama, kita boleh mendapatkan Moderna untuk booster.

Ingat, booster dilakukan untuk SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan infeksi Covid, dan belum ada bukti bahwa itu mengubah efek samping penerimanya.

Baca juga: Bolehkah Memakai Merek Vaksin Covid-19 yang Berbeda untuk Booster?

“Jika kita kesulitan memutuskan suntikan booster mana yang tepat, dokter dapat membantu kita membuat keputusan itu,” kata Dr. Oller.

Vaksin Covid mengurangi gejala

Meningkatnya kasus dan tidak ada jaminan kebal mungkin membuat beberapa orang meyakini bahwa vaksin tak berguna.

Namun, Dr. Schaffner mengatakan, 90 persen orang yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 tidak divaksin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com