Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di Dunia, Transplantasi Jantung Babi pada Manusia

Kompas.com - 12/01/2022, 10:26 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sayangnya, organ baru itu hanya dapat menopangnya hidup selama 21 hari.

Namun, operasi Bennett ini sedikit berbeda. Sebab, melibatkan teknologi yang bernama pengeditan gen.

Jadi, babi yang kini jantungnya ada dalam tubuh Bennett merupakan babi yang gen dalam tubuhnya “diedit” sehingga cocok dengan tubuh manusia.

Pengeditan gen itu dilakukan oleh perusahaan biotek yang berbasis di Virginia, AS, Revivicor.

Ada 10 gen yang diedit, dengan satu gen yang bertanggung jawab atas pertumbuhan berlebihan pada jaringan jantung babi telah dihilangkan.

Lalu, tiga gen lainnya yang akan menyebabkan penolakan terhadap organ juga dihilangkan, sedangkan enam gen yang mengatur penerimaan organ dalam tubuh manusia ditambahkan.

Nah, saat operasi, Bennett memakai imunosupresan standar untuk memastikan bahwa sistem kekebalannya tidak akan menyerang organ baru.

Selain itu, dipastikan pula obat eksperimental baru yang dikembangkan oleh Kiniksa Pharmaceuticals tak menyerang organ tersebut.

Kiniksa Pharmaceuticals mengembangkan perangkat perfusi baru yang dapat mengawetkan jantung babi hingga hari operasi.

"Prosedur yang berhasil memberikan informasi berharga untuk membantu komunitas medis meningkatkan metode yang berpotensi menyelamatkan jiwa pasien di masa depan," kata Dr Muhammad Mohiuddin.

Mohiuddin adalah salah satu pendiri program xenotransplantasi Universitas Maryland, sekaligus tokoh yang mengembangkan obat eksperimental yang diproduksi oleh Kiniksa.

Senada dengan itu, Dr. Bartley Griffith, dokter yang mengoperasi Bennet mengaku optimistis bahwa operasi pertama di dunia ini akan memberikan pilihan baru yang penting bagi para pasien di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com