KOMPAS.com - Banyak orang tidak puas dengan warna kulit yang dimilikinya sejak lahir.
Umumnya, kita, khususnya perempuan, ingin memiliki kulit yang lebih putih, tak peduli apapun caranya.
Hal ini berkaitan dengan sesat pikir masyarakat yang menganggap cantik identik dengan warna kulit yang putih.
Baca juga: Dua Warna Rambut yang Cocok untuk Warna Kulit Wanita Indonesia
Demi tampilan yang lebih baik, banyak yang kemudian tergoda menggunakan produk pemutih kulit dengan hasil instan.
Padahal produk kecantikan tersebut berisiko untuk kesehatan karena mengandung bahan berbahaya.
Dermatologis yang aktif membagikan edukasi di Instagram, dr. Listya Paramita, Sp.KK mengatakan tidak ada warna kulit yang lebih baik dibandingkan yang lain.
"Semua warna kulit bisa cantik, bisa sehat, stop stigma cantik itu putih,.itu salah sekali" ujarnya.
Ia menegaskan, tidak ada yang salah dengan warna kulit yang kita miliki, apapun jenisnya.
Warna kulit manusia secara alami berbeda-beda karena dipengaruhi faktor genetik.
Warna kulit yang kita miliki saat ini merupakan warisan dari leluhur sebelumnya, beserta variasinya.
Dijelaskan, pewarisan ini bisa berbeda-beda aplikasinya bahkan pada saudara kandung.
Baca juga: Teknologi SkinMatch Bikin Kosmetik Menyatu dengan Warna Kulit
Setiap orang akan memiliki kode genetiknya sendiri yang berlainan sehingga berpengaruh pada kulitnya.
"Jadi jangan heran jika dalam satu keluarga akan muncul warna kulit yang tidak sama," jelas Dokter Mita.
Dokter Mita mengatakan skin shamming, diskriminasi warna kulit, seharusnya tidak lagi terjadi.
Warna kulit manusia secara alami memang berbeda-beda dan bervariasi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.