Sayangnya, kebanyakan dari kita cenderung menjadi defensif dan marah ketika orang lain jika perkataan atau perbuatan kita menyinggung mereka.
Sebagian besar dari kita tidak pernah belajar bagaimana meminta maaf atau seberapa kuat dampaknya.
Permintaan maaf yang tulus membutuhkan empati, keamanan, dan kekuatan untuk mengakui kesalahan dan kelemahan kita.
Banyak yang terlena dengan pengalaman subjektif dan kebutuhannya untuk menjadi sempurna sehingga sulit mengakui kesalahannya.
Padahal, permintaan maaf yang tidak terucapkan akan membuat hubungan dan citra diri menjadi rusak sekaligus memicu kebencian.
Baca juga: 6 Cara Meminta Maaf yang Baik
Cohen menjelaskan, permintaan maaf sangat perlu disampaikan dan dikatakan jika kita melakukan kesalahan, sengaja atau tidak.
Kita tidak perlu merasa malu dan ragu karena berani meminta maaf, seperti Jerome Polin, membuktikan kekuatan diri.
Meminta maaf adalah tindakan keberanian sejati, karena risiko mengalami tekanan emosional rasa malu dan risiko penghinaan, penolakan, dan pembalasan.
Semua dimensi permintaan maaf membutuhkan kekuatan karakter, termasuk keyakinan bahwa meskipun mengekspos bagian diri yang rentan, kita masih orang baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.