Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2022, 18:40 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Forbes

Aplikasi TikTok, sama seperti Instagram, Snapchat, dan Facebook, telah mengadopsi prinsip yang sama yang membuat perjudian menjadi kecanduan.

“Dalam istilah psikologis [itu] disebut penguatan acak. Itu berarti terkadang Anda menang, terkadang Anda kalah," katanya.

Menurutnya, berbagai platform media sosial ini memiliki kualitas adiktif yang sama seperti perjudian.

TikTok memberikan dampak paling besar bagi pengguna remaja

Dr. Julie Albright menyampaikan, kecanduan TikTok paling berpengaruh pada otak yang masih muda dan masih dalam tahap perkembangan.

Artinya, dampak adiktifnya paling dirasakan oleh pengguna yang masih muda, seperti anak remaja.

“Otak kita berubah berdasarkan interaksi dengan teknologi digital ini dan salah satunya adalah kompresi waktu,” kata Albright.

Salah satu hal yang amat memprihatikan adalah rentang perhatian remaja yang kecanduan TikTok akan cenderung menurun.

Baca juga: Trik Mudah agar Wangi Parfum Tahan Lama Menurut TikTok

Selain itu, kita tidak lagi terbiasa berpikir dalam jangka panjang karena kerap menikmati hal yang singkat.

Hal ini bukan hanya terjadi pada pengguna muda, namun juga pada semua kalangan usia penggemar TikTok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com