Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2022, 08:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Film klasik, Fight Club kali ini menjadi korban ketatnya sensor yang diterapkan pemerintah China.

Negara Tirai Bambu itu memang dikenal memiliki aturan sensor yang sangat ketat sebelum konten tertentu diizinkan tayang di wilayahnya.

Salah satu aturan utamanya adalah membatasi muatan kekerasan dan seksual sebelum film tersebut didistribusikan.

Hal ini jelas dirasakan oleh film dengan plot twist legendaris Fight Club, yang dibintangi Brad Pitt dan Edward Norton.

Meski rilis pada tahun 1999 lalu, karya David Fincher ini baru akan tayang secara bebas di China lewat platform streaming dalam waktu dekat. 

Baca juga: 7 Film Klasik Bernuansa Natal untuk Warnai Momen Liburan

Sayangnya, aturan sensor di China membuat ending film ini menjadi sangat berbeda dan tidak mencengangkan seperti seharusnya.

Seharusnya, akhir Fight Club menampilkan Edward Norton sebagai narator yang menyadari bahwa karakter Tyler Durden adalah alter ego imajiner dan kemudian membunuhnya.

Di adegan terakhir, narator berdiri dengan pacarnya, diperankan oleh Helena Bonham Carter, saat keduanya menyaksikan gedung-gedung yang diledakkan.

Ini adalah bagian yang awalnya disajikan kepada penonton sebagai rencana Durden untuk menghancurkan konsumerisme dengan menghapus bank dan utang catatan.

Sayangnya sejumlah adegan anarkis yang tidak sesuai dengan aturan sensor otoritas China yang ketat itu kemudian diubah.

Bukan hanya sedikit namun dalam jumlah yang banyak sehingga memengaruhi ending film ini.

Seluruh adegan dalam film yang menampikan ledakan telah dipotong tanpa tersisa.

Otoritas setempat malah menggantinya dengan keterangan yang menjelaskan kepada penonton bahwa pihak berwenang tiba tepat pada waktunya.

Baca juga: Pertama Kali, G-Shock Bikin Jam Tangan dengan Sensor Detak Jantung

"Melalui petunjuk yang diberikan oleh Tyler, polisi dengan cepat mengetahui seluruh rencana dan menangkap semua penjahat, berhasil mencegah bom meledak," tulis keterangan film tersebut.

"Setelah persidangan, Tyler dikirim ke rumah sakit jiwa untuk menerima perawatan psikologis. Dia keluar dari rumah sakit pada 2012."

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com