KOMPAS.com - Emosi kita pasti langsung tidak karuan ketika terkonfirmasi positif Covid-19.
Sesaat, pasti muncul perasaan tidak menyangka dan otak kita berusaha menyangkal hasil tes yang diterima.
Kita mungkin akan berupaya mencari penjelasan atau menyalahkan hal lain untuk kondisi kita saat ini.
Khususnya jika merasa tidak mengalami sejumlah gejala Covid-19 seperti yang banyak diuraikan.
Perasaan panik dan berbagai emosi negatif yang muncul ketika terkonfirmasi positif Covid-19 itu rupanya dialami banyak orang.
Baca juga: Flu Biasa atau Gejala Covid-19? Begini Cara Membedakannya
Dokter spesialis kejiwaan, dr.Santi Yuliani,SpKJ, tidak perlu tergesa-gesa menerima fakta tersebut.
"Berikan kesempatan beberapa saat untuk diri kita mampu mencerna keadaan. Tidak perlu menolak rasa marah dan kecewa yang datang pada kita," jelasnya, dikutip dari akun Instagramnya.
Ia menambahkan, tidak ada orang yang tidak kecewa bila mendapatkan hasil yang tidak diinginkan.
Tidak ada pula orang yang tidak sedih saat mengetahui dirinya mendapatkan musibah.
Ketika terkonfirmasi positif Covid-19, kita menyadarinya sebagai fakta yang memicu banyak implikasi dalam hidup kita.
Misalnya harus menjalani karantina, konsumsi obat-obatan tertentu dan kekhawatiran akan efek long Covid.
Baca juga: Kenali, Tanda-tanda Awal Alami Long Covid
Sayangnya, itu bukan hal yang mudah dilakukan oleh banyak orang.
Dokter Santi mengatakan, sedih dan kecewa adalah bagian dari manusia namun sebaiknya tidak dibiarkan berlarut-larut.
Berpikir positif bisa kita lakukan jika sudah melalui fase menerima jadi penting memberikan waktu bagi diri sendiri untuk mencerna.