Survei global UNICEF dan Gallup menunjukkan, lebih dari 80 persen anak dan pemuda di Indonesia percaya bahwa dunia semakin baik dari generasi ke generasi.
Pada saat yang bersamaan, survei menunjukkan bahwa kaum muda Indonesia sadar akan beragam permasalahan yang mereka hadapi.
Sebagian besar menyatakan bahwa generasi muda pada masa ini mengalami tekanan lebih besar untuk meraih kesuksesan, dibandingkan ketika orang tua mereka beranjak dewasa.
Melalui survei, hampir sepertiga (29 persen) anak muda menyatakan sering merasa depresi atau memiliki minat rendah untuk melakukan apa pun.
Tak heran jika generasi muda rentan akan serangan stres, karena usia ini sangat dinamis dan dituntut mengikuti perubahan.
Melansir kompas.com, stres adalah suatu kondisi yang menuntut seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap segala perubahan. Sebenarnya, stres tidak selalu negatif, tetapi juga bisa positif.
Baca juga: Awas, Stres Berlebihan Bisa Memicu Serangan Jantung, Studi Jelaskan
Dengan adanya stres, seseorang bisa menghasilkan zat kortisol dan adrenalin untuk melindungi diri agar tetap produktif.
Misalnya, ketika diminta untuk presentasi dengan jumlah peserta yang banyak, akan ada stressor sehingga seseorang terpicu untuk menampilkan materi sebaik mungkin.
Namun ketika stressor terlalu kuat, maka mekanisme otak akan kacau sehingga menyebabkan gangguan, baik psikis atau mental.
Meskipun generasi milenial adalah generasi yang rentan stres, mereka memiliki fleksibilitas yang baik sehingga menjadi daya tahan mereka. Banyaknya konten media sosial yang membahas isu kesehatan mental juga bisa meningkatkan kesadaran mereka akan kesehatan mental.
Namun perlu dicatat, kita tidak diperbolehkan melakukan diagnosis sendiri terhadap gejala kesehatan mental.
Bila mengalami gangguan kesehatan mental, maka carilah bantuan profesional dengan mendatangi psikiater atau psikolog. Mencari teman cerita yang tepat juga bisa mengurangi stres.
Simak juga episode terbaru Beginu yang tayang tiap hari Rabu. Dengan pembahasan seputar paradoks kehidupan, mengungkap yang nyata dibalik ‘fakta’.
Dipandu oleh Wisnu Nugroho, jurnalis, penulis, dan pemimpin redaksi Kompas.com. Pembahasan mengenai Perjalanan Generasi di Indonesia dan Masa Generasi Phi juga bisa diakses melalui tautan https://dik.si/beginu_faisal.
Baca juga: Mudah Ditiru, Ini 6 Cara Para Orang Sukses Atasi Stres Kerja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.