Kondisi kedua yang juga cukup banyak dialami kaum remaja adalah perasaan cemas/kecemasan.
Dalam kehidupan sehari-hari, perasaan cemas sering di-sama-artikan dengan perasaan takut. Padahal, perasaan cemas dan takut merupakan hal yang berbeda.
Cemas dan takut merupakan respons yang normal untuk membantu seseorang dalam mempersiapkan diri dalam menghindari situasi bahaya, melindungi diri, dan beradaptasi dengan kondisi di sekitarnya.
Perbedaan perasaan cemas dan takut terletak pada bentuk dan sifat dari ancaman itu sendiri. Perasaan cemas merupakan respons terhadap ancaman yang belum terjadi.
Sementara, perasaan takut merupakan respons terhadap ancaman atau bahaya yang jelas atau pasti.
Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat memahami penggunaan istilah takut dan cemas secara lebih tepat.
Meskipun perasaan cemas merupakan respons normal, namun teman-teman juga perlu untuk waspada jika kondisi ini mulai mengganggu fungsi sehari-hari.
Cemas ditunjukkan dengan adanya reaksi fisik (berkeringat, gemetar, sesak nafas, dada berdebar, kesulitan tidur atau mempertahankan tidur, tegang otot, dan mudah terkejut).
Kemudian reaksi emosional (khawatir, perasaan tertekan, takut, mudah marah, dan merasa sesuatu yang buruk akan segera datang), pikiran (kesulitan berkonsentrasi, kebingungan, memikirkan hal yang sama secara berulang, dan munculnya pikiran negatif).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.