Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2022, 10:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selai kacang adalah salah satu opsi isian roti sandwich yang menjadi favorit banyak orang karena rasanya yang lezat dan teksturnya lembut.

Selai kacang pun dikenal dengan sederet manfaat kesehatan. Namun di sisi lain, selai kacang juga memiliki sejumlah potensi efek samping, yang perlu diketahui.

  • Refluks asam dan mulas

Meski lezat, selai kacang dapat menyebabkan hadirnya rasa tak nyaman di dada dan tenggorokan.

Hal ini disebabkan karena kacang tanah memiliki kandungan lemak lebih tinggi dibanding kacang lainnya.

Baca juga: 4 Manfaat Kesehatan Selai Kacang yang Sayang untuk Dilewatkan

Artinya, kacang tanah dapat memperburuk apa yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES), seikat otot yang terlihat seperti lipatan di ujung kerongkongan.

Makanan berlemak seperti kacang tanah pun dapat menyebabkan LES menjadi rileks, tetapi tidak dengan cara yang baik.

LES ini sebenarnya dibutuhkan perlu tetap kuat karena berfungsi untuk menyegel bagian bawah kerongkongan dan melindunginya dari asam lambung.

Jadi, ketika makanan berlemak membuat LES rileks, asam lambung bisa naik ke kerongkongan, memberi gejala refluks asam dan mulas.

Namun tenang saja, selama kita makan selai kacang dalam porsi kecil (sekitar 2 sendok makan per porsi) per minggunya, hal ini bisa dihindari.

  • Sulit menelan

Selain akan sulit menelan satu sendok penuh selai kacang tanpa ditemani air, bisa saja kita sulit menelan akibat alergi pada kacang tanah, yang mengakibatkan eosinophilic esophagitis (EoE).

Menurut Mayo Clinic, EoE adalah penyakit sistem kekebalan kronis yang dapat menyebabkan peradangan pada jaringan kerongkongan dan membuat penderitanya sulit untuk menelan.

Baca juga: Sejarah Selai Kacang, Dari Menu Sanatorium Menjadi Bahan Olesan Roti

Biasanya, EoE disebabkan oleh alergi makanan, bersama dengan faktor risiko lain seperti alergi lingkungan dan asma.

Selain itu, serangan refluks asam yang berulang dapat memperburuk peradangan di kerongkongan.

Jadi, jika mengalami refluks asam setelah makan selai kacang dan merasa ada makanan yang tersangkut di tenggorokan, pastikan untuk mengunjungi ahli gastroenterologi.

Langkah ini untuk mengetahui apakah kita dapat menjalani tes alergi makanan dan endoskopi.

  • Peradangan

Kacang tanah memiliki asam lemak omega-6, yang dapat memiliki efek peradangan pada tubuh jika dikonsumsi berlebihan.

Ketika rasio omega-6 dan omega-3 lebih condong ke arah 6, lebih banyak proses inflamasi dapat terjadi di dalam tubuh.

Di sisi lain, asam lemak omega-3 membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

Baca juga: Selai Kacang, Turunkan Berat Badan hingga Mencerahkan Kulit

Jadi, penting bagi kita untuk mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung asam omega3, seperti kenari, salmon, biji rami dan tiram untuk memastikan peradangan di dalam tubuh tetap minimum.

  • Membuat berat badan bertambah

Selai kacang mengandung kalori. Jadi, berat badan bisa bertambah jika mengonsumsinya terlalu banyak.

Perlu diingat, batas maksimal mengonsumsinya hanya dua sendok makan selai kacang saja, dengan kalori masih berada di bawah 200.

Jadi, jangan mengonsumsi selai kacang lebih dari dua sendok makan per hari, ya.

Meningkatkan kesehatan jantung

Meskipun ada sederet dampak yang perlu diwaspadai, namun selai kacang sangat terkenal dengan khasiatnya untuk kesehatan jantung.

Baca juga: Sehat dan Langsing dengan Selai Kacang

Karena kacang tanah kaya akan asam lemak tak jenuh, selai kacang dapat menjadi pengganti makanan dengan lemak jenuh yang baik.

Minyak kacang tanah sangat kaya akan asam oleat yang diyakini dapat membantu menjaga kadar kolesterol baik (HDL) dan tekanan darah.

Kedua hal tersebut merupakan faktor kunci untuk kesehatan jantung yang optimal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com