Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2022, 07:51 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di masa pandemi, kita diharuskan untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Akibatnya banyak tantangan yang dirasakan, khususnya bagi para ibu yang harus mengurus kebutuhan keluarga dan rumah tangga.

Kesibukan itu ditambah pada ibu pekerja yang mengerjakan tugas-tugas kantor sembari mengurus anak yang sekolah secara virtual.

Walau demikian, banyak sisi positif yang dirasakan ibu bekerja selama pandemi.

Misalnya, ibu memiliki lebih banyak waktu bersama anak dan keluarga, terutama saat bekerja dari rumah atau WFH.

"Salah satu hikmah pandemi adalah para bapak bisa melihat langsung beban istri atau ibu di rumah luar biasa saat WFH," kata Vera Galih Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia.

Vera menyampaikan hal itu dalam webinar Perusahaan Ramah Keluarga: Dukung Ibu Siapkan Generasi Maju yang diadakan virtual oleh Danone Indonesia pada Selasa (8/3/2022).

"Bapak-bapak bisa mengetahui, perempuan butuh support system baik di kantor dan di rumah, supaya perempuan juga bisa berdaya. Karena semua memiliki peran."

Baca juga: Ibu Bekerja Rentan Alami Stres Kronik

Namun, menyeimbangkan pekerjaan rumah dan kantor tidaklah mudah. Apalagi jika pembagian peran untuk mengerjakan tugas rumah tangga tidak seimbang.

Menurut Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Indra Gunawan, sebagian besar urusan rumah tangga masih dilakukan oleh perempuan.

"Sekitar 37 persen perempuan melakukan urusan rumah tangga, sedangkan laki-laki hanya sekitar 3,3 persen yang mengatakan mereka melakukan urusan rumah tangga," jelas Indra.

"Masih banyak pekerjaan rumah tangga yang dilakukan perempuan."

Supaya dapat menjalankan peran sebagai ibu bekerja, ibu memerlukan support system yang baik, mulai dari dukungan keluarga hingga perusahaan tempat ibu bekerja.

Dengan support system dari berbagai pihak, ibu bekerja bisa menjalankan perannya dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan anak.

Hal ini disampaikan psikolog Rosdiana Setyaningrum dalam kesempatan yang sama.

"Dalam mengasuh anak, tidak cuma ibunya saja yang berperan, tetapi perlu dukungan dari seluruh aspek," terang wanita yang akrab disapa Diana ini.

"Kalau anak dalam posisi yang aman, ibu bisa berperan lebih di keluarga dan pekerjaan. Produktivitas ibu bekerja juga meningkat."

Rosdiana mencontohkan sebuah fakta dari studi yang dilakukan di AS.

Studi itu mengungkap, selama masa pandemi, tingkat produktivitas perusahaan di Amerika yang memiliki eksekutif perempuan tidak menurun dibandingkan perusahaan yang memiliki eksekutif laki-laki.

Kemudian, Rosdiana membandingkan fakta tersebut dengan kondisi eksekutif perempuan di perusahaan-perusahaan di Indonesia.

"Posisi eksekutif perempuan di perusahaan-perusahaan di Indonesia termasuk yang tertinggi dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara," tutur dia.

"Bahkan eksekutif perempuan di negara kita lebih tinggi daripada di Singapura."

Baca juga: Ibu Bekerja Jangan Merasa Bersalah karena…

Sayangnya, lanjut Rosidana, dukungan dan perlindungan terhadap perempuan di tempat kerja sangatlah kurang.

Hal ini terlihat dari Indeks Kemampuan Negara Asia Tenggara dalam Menjamin Kesetaraan Gender Melalui Aturan Hukum yang dirilis World Bank pada 2022.

Dari indeks tersebut, Indonesia menempati peringkat ketujuh dari 10 negara.

Oleh karena itu, menurut Rosdiana, perusahaan perlu menjadi support system bagi para ibu pekerja.

Salah satunya, dengan memberikan dukungan berupa praktik pengasuhan positif.

"Bentuknya bisa melalui pelatihan, pendampingan, dan kampanye kesadaran untuk menyoroti pentingnya masa tumbuh kembang anak agar optimal."

Selain itu, perusahaan dapat memberikan dukungan bagi karyawan dengan menyediakan fasilitas seperti cuti melahirkan (untuk ibu dan ayah), sambung wanita tersebut.

"Penelitian dari McKinsey & Company pada 2021 menunjukkan, perusahaan dengan lebih banyak eksekutif perempuan memiliki performa lebih tinggi ketika diberikan dukungan."

"Bentuk support yang lain adalah lingkungan kerja yang lebih fleksibel dan empati, dengan peer support atau dukungan dari rekan kerja," ujarnya.

"Support yang baik terhadap para ibu yang bekerja akan meningkatkan kinerja perusahaan."

Baca juga: Pertimbangkan 3 Hal Ini Sebelum Menjadi Bapak Rumah Tangga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com