Pektin sendiri merupakan jenis pati berbentuk mirip gel yang sering digunakan untuk membuat selai dan jeli.
Pati ini juga memiliki sifat antioksidan dan antitumor serta dapat meningkatkan sel-sel lapisan usus.
Selain itu, pektin dapat mengurangi kemampuan bakteri untuk menyebarkan penyakit dan meningkatkan keragaman mikroorganisme di usus.
Untuk jenis makanannya, meliputi:
Menurut ahli diet terdaftar Gail Cresci, PhD, RD, sebaiknya kita memasukkan prebiotik ke dalam menu makanan kita sehari-hari dalam jumlah tertentu,
Pembatasan ini perlu dilakukan karena saat prebiotik mulai bekerja dan membangunkan mikrobiota, prebiotik akan menghasilkan lebih banyak gas yang bisa menyebabkan perut menjadi kembung.
Selain itu, karena tubuh kita beroperasi pada ritme sirkadian, mikroorganisme di usus lebih aktif di siang hari. Jadi pastikan untuk tidak mengonsumsi prebiotik terlalu larut di malam hari.
Lalu, jika memiliki masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), kemungkinan kita akan mengalami kesulitan mencerna prebiotik tertentu, terutama buah-buahan seperti persik, mangga, dan ceri.
Kendati demikian, orang yang sehat tidak perlu khawatir untuk memasukkan makanan dengan prebiotik ke dalam menu makanannya sehari-hari.
“Tidak ada salahnya makan buah dan sayuran. Kita akan mendapatkan serat, dapat vitamin dan mineral, dan kemungkinan besar juga akan mendapatkan beberapa prebiotik,” pungkas Dr. Cresci.
Baca juga: Prebiotik dan Probiotik, Ini Beda Manfaatnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.